Corona, America Airlines PHK 19 Ribu Karyawan 1 Oktober
American Airlines menyatakan akan memberhentikan atau mem-PHK 19 ribu karyawan pada 1 Oktober. Langkah itu mereka akan lakukan kalau mereka tak mendapat lebih banyak bantuan dari Kongres Amerika Serikat.
Maskapai penerbangan terbesar di dunia yang memiliki 133.700 karyawan itu menyatakan perlu mengurangi jumlah karyawan sampai dengan 40 ribu orang karena tekanan corona.
Mereka menyatakan 12.500 telah setuju untuk meninggalkan perusahaan dengan pensiun dini atau paket pembelian dan 11 ribu lainnya setuju untuk cuti sukarela untuk pada Oktober nanti.
“Bahkan dengan pengorbanan itu, sekitar 19 ribu anggota tim kami akan mulai berpisah dari perusahaan pada 1 Oktober, kecuali ada perpanjangan [bantuan federal],” kata mereka melalui surat yang disampaikan oleh CEO Amerika Doug Parker dan Presiden Robert Isom ke karyawan seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (26/8).
Perusahaan mengklaim telah mengirimkan surat ke 17.500 karyawan pada Selasa (25/8) kemarin.
Selain mem-PHK karyawan, untuk mengurangi tekanan corona maskapai juga mengumumkan akan menangguhkan layanan ke 15 pasar kecil AS pada Oktober mendatang. Langkah dilakukan untuk mengurangi biaya operasional.
Perusahaan mengakui dalam mengambil keputusan itu mereka dihadapkan pada Undang-Undang Bantuan, Bantuan, dan Keamanan Ekonomi Coronavirus atau CARES Act. Berkaitan dnegan karyawan misalnya, berdasarkan ketentuan CARES Act, industri penerbangan AS yang mendapatkan bantuan hingga US$50 miliar tidak dapat memberhentikan pekerja mereka hingga 1 Oktober 2020.
“Satu-satunya masalah dengan undang-undang tersebut adalah ketika diberlakukan pada Maret, diasumsikan 30 September, virus akan terkendali dan permintaan untuk perjalanan udara akan kembali. Tapi berdasarkan tingkat permintaan saat ini, kami baru bisa menerbangkan kurang dari 50 persen pada kuartal IV. Itu pun dengan penerbangan jarak jauh internasional berkurang menjadi hanya 25 persen dari level 2019,” kata mereka.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]