Sikap Trump Disebut Akan Tekan IHSG di Awal Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Senin, (24/8). Pelemahan dipicu oleh sentimen negatif internasional.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyebut sentimen itu datang dari keengganan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui pertemuan dengan China dalam rangka mengevaluasi perjanjian dagang.
Keengganan tersebut berdampak memicu iklim politik yang tak kondusif sehingga menekan pergerakan IHSG.
Selain itu, nada pesimis bank sentral AS terhadap pemulihan ekonomi AS juga menjadi perhatian pasar. Ia memprediksi keraguan tersebut akan mendorong pasar melarikan dananya dari pasar modal ke instrumen aman (safe haven) seperti emas.
“Banyaknya faktor negatif dan ketidakpastian di pasar membuat kami perkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah,” kata Hans seperti dikutip dari risetnya, Senin (24/8).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.218-5.119 dan resistance 5.327-5.400.
Direktur Equity dan Business Development Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menyatakan optimisme investor akan vaksin covid-19 masih akan menghiasi pergerakan indeks. Namun, dampaknya terhadap IHSG tak akan signifikan.
Sehingga, dia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.212 dan resistance 5.354.
“Berita mengenai vaksin masih akan menghiasi bursa di dunia, terutama pasar saham di Indonesia, namun dampaknya diperkirakan tidak akan sesignifikan dalam dua minggu yang lalu,” ucapnya.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,69 persen ke level 27.930, S&P 500 menguat 0,34 persen ke level 3.397, dan Nasdaq Composite hijau 0,42 persen menjadi 11.311.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tirto.ID