Khawatir Resesi, Rupiah Melemah ke Rp14.775 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.775 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat(14/8) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,10 persen jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.760 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak variatif terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang melemah 0,04 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,28 persen, rupee India melemah 0,02 persen, yuan China melemah 0,04 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,12 persen.
Sementara itu, dolar Taiwan menguat 0,18 persen, peso Filipina naik 0,07 persen, dan baht Thailand menguat 0,03 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong terpantau stagnan.
Mayoritas mata uang di negara maju tampak melemah. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dolar Australia melemah 0,17 persen, dolar Kanada melemah 0,07 persen, dan franc Swiss melemah 0,03 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi kekhawatiran potensi resesi ekonomi akibat pandemi covid-19. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi tercatat minus 5,32 persen pada kuartal II 2020 lalu.
“Potensi resesi di Indonesia yang diperkirakan banyak analis menjadi faktor penekan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dari eksternal, ia menuturkan pasar masih menantikan disetujuinya paket stimulus AS senilai US$1 triliun. Pembahasan stimulus lanjutan AS ini masih alot di senat AS.
“Indikasi pemulihan ekonomi yang lambat juga bisa mendorong pelemahan rupiah,” katanya.
Ia memperkirakan mata uang Garuda bergerak di rentang Rp14.700 hingga Rp14.850 per dolar AS hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com