Belajar dari Pandemi, Peritel Banyak Investasi ke Teknologi
Pelaku usaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) mengaku menanamkan investasi lebih besar pada sektor teknologi. Ini merupakan pelajaran sekaligus adaptasi dalam situasi pandemi Covid-19.
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan peritel anggota Aprindo mengubah model bisnis untuk menyikapi dan bertahan di tengah guncangan covid-19. Mereka mengurangi belanja modal pada pengembangan gerai.
“Rata-rata ritel modern sekarang ini tidak melakukan ekspansi pada gerai, tapi investasi pada teknologi, meningkatkan keterlibatan konsumer, dan omnichannel, ini yang lebih didorong,” ujarnya, Kamis (13/8).
Ia mencontohkan salah satu peritel telah melakukan inovasi dengan menyediakan layanan belanja daring dan luring secara bersamaan. Jadi, konsumer bisa memilih produk melalui aplikasi, namun tidak kehilangan pengalaman belanja lantaran bisa mengambil barang tersebut di gerai.
Peritel tersebut menyediakan layanan drive thru untuk pengambilan produk. Selain itu, pembayaran juga menggunakan uang elektronik untuk menghindari kontak fisik selama pandemi.
“Seperti kit atau usaha ritel Aprindo performanya berkurang karena covid-19. tetapi kami tetap berusaha untuk membuat bisnis model baru,” ucapnya.
Sebelumnya, Roy pernah mengungkapkan jika pertumbuhan ritel modern tergerus hingga 60 persen pada semester I 2020. Kondisi tersebut dipicu rendahnya daya beli masyarakat akibat covid-19.
Kondisi tersebut tidak dapat dielakkan. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat konsumsi rumah pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi dalam, yakni 5,51 persen.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia