Lawatan ke Taiwan, Menteri AS Ziarah ke Makam Tokoh Demokrasi
Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar berkunjung ke kuil untuk memberi penghormatan kepada mendiang mantan presiden Taiwan, Lee Teng-hui pada Rabu (12/8).
Ziarah ke makam Bapak Demokrasi Taiwan itu sekaligus menutup kunjungan Azar ke Taipei.
Dilansir dari AFP, Azar memuji peran Lee dalam memimpin transisi Taiwan menuju negara demokrasi. Dia juga menulis pesan belasungkawa untuk Lee yang meninggal bulan lalu dalam usia 97 tahun.
“Warisan demokrasi Presiden Lee ke depannya akan selamanya mendorong hubungan antara AS-Taiwan,” tulis Azar.
Lee menentang China dengan mendorong Taiwan agar diakui sebagai negara yang berdaulat, dia mendapatkan julukan Bapak Demokrasi atas peran yang dia mainkan dalam transisi dari pemerintahan otoriter.
Beijing yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sangat membenci Lee.
Kunjungan Azar dilakukan ketika hubungan AS-China jatuh ke posisi terendah akibat berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga masalah militer dan keamanan, hak asasi manusia, dan pandemi virus corona.
“Kami akan terus mendukung Taiwan sebagai teman dan mitra kami dalam masalah keamanan, ekonomi, dan perawatan kesehatan,” kata Azar kepada wartawan setelah kunjungannya ke pabrik masker pada Rabu, tak lama sebelum terbang kembali ke AS.
Selama kunjungannya, Azar berulang kali membandingkan sistem demokrasi Taiwan yang terbuka dengan kepemimpinan otoriter China.
Meskipun memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, Taiwan tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari China. Jika itu terjadi, Beijing berjanji akan bereaksi keras.
Baik Washington maupun Taipei menggambarkan perjalanan Azar sebagai kesempatan untuk belajar dari keberhasilan Taiwan atas pertempuran melawan virus corona.
Dalam pidatonya pada Selasa, dia menilai virus corona mungkin telah dihentikan lebih cepat seandainya muncul di tempat yang lebih transparan dan demokratis, seperti Taiwan, daripada China.
Taiwan memiliki kurang dari 500 infeksi dan hanya tujuh kematian, berbeda jauh dengan AS yang memiliki lebih dari 160 ribu kematian akibat Covid-19.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]