Rahmad Darmawan Ungkap 2 Faktor Pemain Muda Indonesia Meredup di Level Senior
Mantan pelatih timnas U13 Indonesia, Rahmad Darmawan, mengungkapkan faktor yang membuat pemain muda meredup saat memasuki level senior. Banyak pemain muda yang tampil gemilang terutama bersama timnas kelompok usia, lalu perlahan kehilangan tempat di level senior.
Menurut Rahmad Darmawan, setidaknya ada dua pokok persoalan yang menjadi penyebab hal tersebut. Rahmad Darmawan menyoroti kondisi mental dan minimnya kompetisi kelompok usia yang membuat para pemain muda kurang disiapkan sebelum masuk ke level senior.
Berkaitan dengan mental, Rahmad mengatakan bahwa pemain muda Indonesia terlalu cepat puas. “Mental ini banyak menjadi problem pemain-pemain kita. Mental itu banyak, salah satunya terlalu cepat puas,” ucap Rahmad yang dilansir Bolasport.com dari Youtube Hanif & Rendy Show.
Rahmad Darmawan kemudian mengatakan ketidaksukaannya terhadap sanjungan masyarakat Indonesia yang berlebihan kepada para pemain muda. Diungkapkan Rahmad, sanjungan itu bak pisau bermata dua yang kadang-kadang justru membuat para pemain muda cepat puas dan kurang mau berkembang.
“Sebenarnya saya paling tidak suka ketika ada tim kelompok umur jadi juara lalu diarak seperti juara dunia,” tutur Rahmad Darmawan. “Padahal itu fase transisi yang paling bahaya bagi pemain-pemain ini untuk terlalu mudah disanjung.”
“Dia belum bisa menilai secara dewasa dan membuat keputusan yang baik di usianya dalam menghadapi persaingan yang lebih besar,” tutur Rahmad melanjutkan. Persoalan kedua, menurut juru taktik yang akrab disapa RD itu, yakni minimnya kompetisi kelompok usia.
Kebanyakan, kompetisi kelompok usia di Indonesia berjalan dalam waktu singkat sehingga para pemain muda masih kurang mendapatkan menit bermain. “Sisi kedua yaitu kita kurang dimatangkan di dalam bentuk kompetisi berjenjang di kelompok umur,” tutur RD.
“Itu bukan seperti kompetisi yang mewajibkan sebuah tim memainkan pemainnya setahun 30 kali.” “Kalau dibagi dalam grup lima tim home away, satu tim hanya bermain delapan kali. Itu sangat kurang,” ujar Rahmad Darmawan.
Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com