Ketegangan AS-China Tekan Rupiah ke Rp14.657 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.657 per dolar AS pada Jumat (17/7) pagi. Posisi tersebut melemah 0,22 persen dibandingkan perdagangan Kamis (16/7) sore di level Rp14.625 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,07 persen, peso Filipina melemah 0,01 persen, rupee India melemah 0,06 persen, yuan China melemah 0,20 persen, ringgit Malaysia melemah 0,06 persen, dan baht Thailand melemah 0,14 persen.
Penguatan terpantau terjadi pada yen Jepang menguat 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen dan dolar Taiwan menguat 0,01 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju kompak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dolar Australia melemah 0,20 persen, dolar Kanada melemah 0,01 persen dan franc Swiss melemah 0,01 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp14.750 dengan support di kisaran Rp14.500 per dolar AS.
Pelemahan terjadi karena pasar keuangan pagi ini secara umum masih terlihat negatif dan aset-aset berisiko seperti sebagian indeks saham Asia dan sebagian nilai tukar regional masih melemah terhadap dollar AS.
“Kekhawatiran masih belum lepas di pasar keuangan. Memburuknya hubungan AS-China dan terus meningkatnya penularan virus covid-19 dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/7).
Meski demikian data-data ekonomi yang dirilis baru-baru ini seperti data GDP China kuartal III dan data penjualan ritel AS Juni mengindikasikan ekonomi mulai bertumbuh.
“Sentimen tersebut bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini meskipun BI kembali melonggarkan kebijakan moneternya untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com