Pengangguran di Inggris Melonjak 126 Persen karena Corona
Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat tingkat pengangguran di negara tersebut melonjak 126 persen akibat pandemi virus corona. Total pengangguran Inggris sejak Maret hingga Mei 2020 mencapai 2,8 juta orang.
Mengutip AFP, Selasa (16/6), kenaikan pengangguran itu sejalan dengan kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah setempat. Kebijakan itu membuat sebagian besar bisnis di Inggris tutup.
Sementara, jumlah lowongan pekerjaan di Inggris juga merosot hingga ke level yang paling rendah akibat perlambatan aktivitas ekonomi. Inggris memberlakukan lockdown mulai 23 Maret 2020 kemarin lantaran jumlah kasus positif virus corona meningkat signifikan.
Pemerintah Inggris mulai melonggarkan lockdown bulan ini seiring dengan melambatnya kasus corona di negara tersebut. Di samping itu, Departemen Keuangan Inggris memaparkan bahwa 9,1 juta pekerja dibayar melalui skema cuti.
Dengan kata lain, jutaan pekerja itu dirumahkan oleh perusahaan sehingga tak mendapatkan gaji seperti biasanya.
Ekonom berpendapat tak ada yang tahu secara pasti kapan penyebaran virus corona akan berakhir. Sementara, industri harus mulai berkontribusi pada Agustus 2020 demi menjaga ekonomi.
“Mereka yang cuti (dirumahkan) tidak muncul dalam statistik pengangguran. Ini kenapa tingkat pengangguran di Inggris tetap rendah meski PDB Inggris menyusut 20,4 persen pada April 2020,” papar Ekonom City Index Fiona Cincotta.
Namun, Cincotta mewanti-wanti tingkat pengangguran di Inggris akan melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Menurutnya, skema merumahkan karyawan hanya akan menunda kenaikan tingkat pengangguran lebih signifikan lagi.
“Jangan salah, tingkat pengangguran Inggris akan melonjak,” pungkas dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia