Rupiah Melemah ke Rp14.177 per Dolar AS Bareng Mata Uang Asia

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.117 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (8/12) sore. Posisi tersebut melemah 0,09 persen dibandingkan penutupan perdagangan Senin (7/12) sore, Rp14.105 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,04 persen, dolar Taiwan melemah 0,02 persen, won Korea Selatan melemah 0,2q persen, peso Filipina melemah 0,13 persen, rupee India melemah 0,15 persen, dan yuan China melemah 0,08 persen.

Hanya ringgit Malaysia dan bath Thailand yang terpantau menguat. masing-masing 0,07 persen dan 0,06 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,13 persen dan dolar Kanada naik 0,04 persen. Sedangkan kurs dolar Australia melemah 0,04 persen dan franc Swiss turun 0,02 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan hari ini nampaknya sentimen penggerak harga belum banyak berubah dengan hari sebelumnya.

Pasar masih mengkhawatirkan prospek pemulihan ekonomi global di tengah masih tingginya kasus penularan covid-19, sementara vaksin belum terdistribusi.

“Kondisi yang sama sedang terjadi di Indonesia. Sehingga pelemahan rupiah terhadap dolar AS kemungkinan akan terjadi hari ini,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, pasar masih menunggu stimulus fiskal tambahan AS yang bisa menekan dolar AS.

“Negosiasi stimulus AS mungkin rampung sebelum akhir pekan ini. Sementara Indeks dollar AS terlihat masih melemah di kisaran 90 karena prospek stimulus fiskal tersebut,” imbuhnya.

Dua sentimen yang berlawanan ini, lanjut Ariston, mungkin juga masih menahan pergerakan rupiah terhadap dolar AS dalam kisaran yang tidak jauh berbeda seperti hari sebelumnya.

“Hari ini mungkin masih bergerak di kisaran Rp14.050-14.180. Kalau melihat pergerakan indeks dollar AS, harusnya rupiah bisa menguat tipis,” tandasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Warta Ekonomi

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *