Dolar AS Menguat meski Bos The Fed Pesimistis
Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) ditopang rekor kenaikan penjualan ritel AS pada Mei.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar naik 0,5% pada 97,019, dengan euro turun 0,5% menjadi USD1,1262.
Greenback sementara itu sedikit berubah terhadap yen di 107,29 yen, memangkas kenaikan awal.
Data penjualan ritel AS ini naik setelah penurunan dua bulan berturut-turut yang memperkuat keyakinan bahwa hal terburuk akan berakhir di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Melansir Reuters, Jakarta, Rabu (17/6/2020), data penjualan ritel AS mengikuti laporan awal bulan ini yang menunjukkan bahwa ekonomi AS menciptakan 2,5 juta pekerjaan tak terduga pada Mei.
Namun, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengapus beberapa harapan ketika menggambarkan ekonomi AS agak suram setelah pandemi virus corona berakhri. Akan tetapi pernyataan itu tidak menghentikan dolar dari reli, karena komentarnya mendukung daya tarik mata uang safe-haven.
Dalam dua hari pertama audiensi dengan anggota parlemen AS, Powell mengatakan ada ketidakpastian signifikan tentang waktu dan kekuatan pemulihan ekonomi AS.
“Powell terdengar sangat negatif di sini. Saya pikir dia realistis, ” pedagang mata uang di Tempus Inc di Washington kata Juan Perez.
“Dolar AS memperoleh sedikit kenaikan di sini hanya karena ketidakpastian yang disebutkan Powell. Sepertinya para pejabat moneter sedang mempersiapkan resesi yang lebih lama untuk ekonomi AS,” sebutnya.
Sumber : okezone.com
Gambar : JawaPos.com