Stimulus Baru The Fed, Bakal Beli Obligasi Korporasi Individu

Federal Reserve (The Fed) meluncurkan stimulus baru. Bank sentral AS ini memperluas geraknya di obligasi korporasi.

Di mana The Fed berjanji akan membeli obligasi korporasi individu, di atas dana yang sudah diperdagangkan di bursa. Pembelian akan dilakukan menggunakan Fasilitan Kredit Korporat Pasar Sekunder The Fed.

Hal ini diumumkan bank sentral AS itu sebagai upaya berkelanjutan untuk mendukung berfungsinya pasar dan mempermudah kondisi kredit, Senin (15/6/2020). Nantinya, The Fed akan memiliki kemampuan untuk membeli hingga US$ 750 miliar.

Di bawah pedoman terbaru ini, The Fed mengatakan akan membeli di obligasi individual yang memiliki sisa tenor lima tahun atau kurang. Pembelian tersebut akan sejalan dengan exchange-traded funds (ETF) yang sudah dibeli oleh The Fed.

Emiten harus mendapat peringkat BBB- atau Baa3, sebelum pengumuman fasilitas kredit ini. Langkah ini dilakukan kurang dari seminggu setelah Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan pandangan akan ekonomi AS yang suram, di mana membutuhkan waktu lama untuk pulih dan dukungan semua pihak secara luas.

“Tujuan pembelian ini adalah untuk menciptakan portofolio obligasi korporasi yang didasarkan pada indeks pasar yang luas dan beragam dari obligasi korporasi AS,” kata The Fed dalam rilis berita, dikutip CNBC International.

“Indeks ini terdiri dari semua obligasi di pasar sekunder yang telah diterbitkan oleh perusahaan AS yang memenuhi peringkat minimum fasilitas, jatuh tempo maksimum, dan kriteria lainnya. Pendekatan pengindeksan ini akan melengkapi pembelian fasilitas dana yang diperdagangkan di bursa saat ini.”

Aksi The Fed disambut baik. Sikap The Fed yang kian agresif melakukan pembelian di pasar obligasi menunjukkan bahwa bank sentral paling digdaya sedunia ini bakal memastikan likuditas di pasar terjaga dan bahkan berlebih.

“Keputusan untuk membeli portofolio obligasi korporasi yang luas mewakili perubahan ke strategi yang lebih aktif untuk fasilitas kredit korporasi pasar sekunder, daripada pendekatan pasif yang awalnya dibayangkan,” kata Steven Friedman, ahli ekonomi makro senior di MacKay Shields, dikutip dari laman yang sama.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : www.wsj.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *