Dolar AS Melemah Menunggu Langkah The Fed
Dolar Amerika Serikat terpantau melemah terhadap sebagian besar mata uang pada Rabu (10/6). Hal tersebut terjadi di tengah beberapa spekulasi The Federal Reserve (The Fed) AS dapat mengambil langkah-langkah lanjutan untuk menekan kenaikan imbal hasil obligasi baru-baru ini.
Dolar Australia dan Selandia Baru sedikit melemah terhadap dolar AS tetapi sentimen tetap positif. Ini karena aktivitas ekonomi berlanjut di kedua negara setelah pencabutan pembatasan untuk mencegah penyebaran corona.
Dilansir Reuters, sejumlah fokus utama akan dibahas dalam pertemuan kebijakan The Fed pada hari ini. Meskipun tidak ada perubahan besar yang diharapkan, kenaikan imbal hasil surat utang baru-baru ini telah mendorong dolar karena meningkatnya tanda-tanda ekonomi AS mulai stabil. Tetapi pemulihan penuh dari wabah corona masih jauh.
Beberapa analis mengecilkan kemungkinan Fed akan mengadopsi kontrol kurva imbal hasil untuk membawa imbal hasil obligasi US Treasury 10 tahun lebih rendah. Tetapi ketidakpastian tentang hasil pertemuan Fed dapat menjaga dolar di bawah tekanan.
“The Fed mampu menunggu dan melihat pada kontrol kurva imbal hasil karena ekonomi AS telah melewati fase krisis dan baru saja memasuki fase penyembuhan,” kata Kepala strategi mata uang di Mizuho Securities, Masafumi Yamamoto di Tokyo, Jepang.
Pasar menjadi terlalu optimis dan menyesuaikan lebih rendah. Tetapi ini adalah peluang bagus untuk membeli dolar.
Dolar melemah tipis pada 107,75 yen pada Rabu menyusul penurunan 0,6 persen di sesi sebelumnya. Terhadap poundsterling Inggris, dolar AS diperdagangkan pada 1,2713 dolar AS, mendekati level terendah tiga bulan.
Sumber : republika.co.id
Gambar : Republika