BPS Catat Inflasi Perdagangan Grosir 0,08 Persen pada April

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga produk perdagangan grosir sebesar 0,08 persen secara bulanan pada April 2020. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) meningkat dari sebelumnya deflasi 0,11 persen pada Maret 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi tahunan perdagangan grosir mencapai 1,59 persen. Sementara inflasi tahun berjalan sebesar 0,71 persen.

“Inflasi tertinggi ada di komoditas pertambangan, inflasinya 0,1 persen dengan andil 0,01 persen,” ujar Suhariyanto, Senin (4/5).

Sementara inflasi sektor industri sebesar 0,26 persen dengan andil 0,21 persen. Sedangkan sektor pertanian justru deflasi atau mengalami penurunan harga 0,71 persen dengan andil minus 0,14 persen.

“Pertanian ini karena banyak komoditas yang menurun harga seperti daging ayam ras, telur, karet, bawang putih, dan sebagainya,” katanya.

Begitu pula dengan Indeks Harga Perdagangan Konstruksi (IHPK) mengalami inflasi bulanan sebesar 0,23 persen pada April 2020. Namun, secara tahun berjalan justru deflasi 0,2 persen dan secara tahunan deflasi 0,58 persen.

Secara rinci, kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal inflasi 0,32 persen dan kelompok pekerjaan umum untuk pertanian 0,26 persen. Kemudian, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan inflasi 0,16 persen, kelompok bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi 0,31 persen, dan kelompok bangunan lainnya minus 0,17 persen.

Sebelumnya, BPS merilis inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,08 persen pada bulan ini. Sumbangan inflasi terbesar berasal dari harga emas yang meningkat di pasar internasional dan bahan pangan, seperti bawang merah dan gula pasir.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *