IMF: Pandemi Covid-19 Ancaman Serius bagi Stabilitas Keuangan

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa pandemi covid-19 merupakan ancaman serius bagi stabilitas keuangan. Kondisi keuangan global tetap jauh lebih ketat dibandingkan dengan awal tahun.

“Menyusul wabah covid-19, kondisi keuangan diperketat dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengekspos beberapa ‘celah’ di pasar keuangan global,” kata IMF dalam Laporan Stabilitas Keuangan Global yang baru dirilis, dilansir dari Xinhua, Kamis, 16 April 2020.

IMF mencatat adanya volatilitas pasar yang melonjak, biaya pinjaman melonjak, dan tanda-tanda ketegangan muncul di pasar pendanaan utama.

“Perkembangan ini telah meningkatkan risiko bahwa ketidakmampuan peminjam untuk melunasi utang mereka akan memberi tekanan pada bank dan menyebabkan pasar kredit membeku,” kata laporan itu.

Selain itu laporan tersebut menyebutkan bahwa krisis pandemi menghadirkan ancaman yang sangat serius terhadap stabilitas negara dan sistem keuangan global.

“Periode dislokasi yang berkepanjangan di pasar keuangan dapat memicu kesulitan di antara lembaga keuangan, yang, pada gilirannya, dapat menyebabkan krisis kredit untuk peminjam nonfinansial, lebih lanjut memperburuk penurunan ekonomi,” rilis laporan tersebut.

Sementara bank-bank sentral utama telah secara signifikan mengurangi kebijakan moneter dan menyediakan likuiditas tambahan untuk sistem keuangan. Sehingga membantu menstabilkan sentimen investor dalam beberapa pekan terakhir, kondisi keuangan global tetap jauh lebih ketat dibandingkan dengan awal tahun.

“Bank-bank sentral akan tetap penting untuk menjaga stabilitas pasar keuangan global dan menjaga aliran kredit ke ekonomi,” kata Penasihat Keuangan dan Direktur Departemen Moneter dan Pasar Modal IMF Tobias Adrian.

“Tetapi krisis ini bukan hanya tentang likuiditas. Ini terutama tentang solvabilitas, saat segmen besar ekonomi global berhenti total. Akibatnya, kebijakan fiskal memiliki peran penting untuk dimainkan,” katanya.

“Bersama-sama, kebijakan moneter, fiskal, dan keuangan harus bertujuan untuk meredam dampak guncangan covid-19 dan untuk memastikan pemulihan yang stabil dan berkelanjutan setelah pandemi terkendali,” kata dia.

Laporan itu muncul setelah IMF mengatakan sebelumnya dalam laporan World Economic Outlook (WEO) bahwa ekonomi global berada di jalur terkontraksi tajam sebesar tiga persen pada 2020 sebagai akibat dari pandemi covid-19, resesi yang lebih buruk sejak Depresi Hebat pada 1930-an.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : NusantaraNews

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *