Petahana Dinyatakan Menang dalam Pemilu Afghanistan
Presiden Ashraf Ghani melanjutkan masa kepemimpinan ke periode kedua usai dinyatakan menang dalam pemilihan umum. Hasil ini baru keluar lima bulan usai pemilu Afghanistan digelar pada September 2019.
Disitir dari UPI, Selasa 18 Februari 2020, Komisi Pemilu Independen Afghanistan mendeklarasikan Ghani sebagai pemenang dengan raihan 50,6 persen atau 923.592 suara. Angka tersebut sudah lebih dari cukup untuk mengalahkan Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah, yang hanya mendapat 39,5 persen atau 720.841 suara.
Jumlah pemilih dalam pemilu Afghanistan pada 28 September tahun lalu mencapai 1,8 juta orang, 31,5 persen di antaranya adalah wanita.
Pemilu Afghanistan 2019 diwarnai proses penghitungan ulang dan audit berkepanjangan, yang dipicu klaim dari kedua belah pihak atas adanya sejumlah kecurangan.
Meski sudah dihitung ulang berkali-kali, Abdullah menolak mengakui hasil pemilu. Ia mendeklarasikan diri sebagai pemenang, dan berjanji akan membentuk sebuah pemerintahan paralel di Afghanistan.
“Mereka semua adalah penipu sejarah. Kita semua akan membentuk pemerintahan inklusif. Hidup Afghanistan!” seru Abdullah kepada para pendukungnya.
Hasil pemilu Afghanistan dirilis saat Amerika Serikat dan kelompok Taliban telah menyepakati perjanjian penurunan aksi kekerasan untuk kurun waktu tujuh hari. Perjanjian tersebut dinilai krusial dalam upaya mencapai kesepakatan damai final antara AS dan Taliban.
Inti dari kesepakatan final tersebut adalah penarikan pasukan AS dari Afghanistan, dan sebagai gantinya Taliban akan menjamin keamanan di negara tersebut.
Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas Internasional
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]