Harga Minyak Mentah Naik, tapi Tak Bisa Banyak-banyak

Harga minyak mentah kontrak masih kuat naik pada perdagangan pagi hari ini. Harga naik karena ada kemungkinan organisasi pengekspor minyak dan aliansinya (OPEC+) akan memangkas produksi minyaknya.

Pada Kamis (13/2/2020), Data Refinitiv menunjukkan harga minyak mentah kontrak futures mengalami apresiasi. Brent dihargai US$ 55,92/barel naik 0,23%, sementara WTI ditransaksikan di level US$ 51,42/barel naik 0,49%.

Harga minyak naik setelah Join Technical Committee (JTC) sebagai penasihat OPEC+ menyarankan organisasi tersebut untuk menaikkan pemangkasan produksi minyak sebanyak 600.000 barel per hari (bpd), merespons kemungkinan dampak merebaknya virus corona terhadap permintaan minyak.

Kemarin OPEC menurunkan prediksi permintaan minyak mentah OPEC sebesar 200.000 bpd sehingga ada kemungkinan OPEC dan aliansinya kembali memangkas produksi minyaknya saat menteri-menteri OPEC berkumpul untuk berdiskusi bulan depan.

Namun Rusia yang juga termasuk ke dalam kelompok tersebut sampai saat ini belum menunjukkan sikap yang jelas apakah mendukung atau tidak terhadap gagasan tersebut. Walaupun demikian, kabar pemangkasan produksi minyak dan harga yang sudah menyentuh level support membuat harga minyak terangkat.

Namun kenaikan harga minyak pagi ini tampak tak setinggi biasanya. Lagi-lagi penyebabnya adalah virus corona yang masih merebak di China dan di berbagai negara di belahan dunia lainnya.

Sejak awal tahun harga minyak mentah sudah turun lebih dari 18%. Harga minyak mentah kontrak semakin anjlok kala virus corona semakin merebak dan menjadi epidemi di China.

Berdasarkan data John Hopkins CSSE, sampai hari ini jumlah orang yang terinfeksi virus corona mencapai 60.312 orang. Padahal kemarin jumlah kasus yang dilaporkan baru sebanyak 44.700 kasus. Artinya dalam waktu satu hari jumlah kasus bertambah lebih dari 14.000.

Mayoritas kasus dilaporkan di China. Saat ini ada 59.789 kasus yang dilaporkan di China. Sebanyak 523 kasus sisanya dilaporkan di 27 negara dan di kapal pesiar Diamond Prince yang saat ini sedang dikarantina.

Kapal pesiar yang mengankut 2.666 dan 1.045 awak kapal yang berlayar sejak 20 Januari itu akan tetap dikarantina hingga 19 Februari nanti, melansir situs berita USA Today. Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di kapal tersebut juga terus bertambah, update teranyar menunjukkan jumlahnya sudah ada 175 kasus.

Sementara jumlah orang yang terjangkiti wabah ini terus bertambah, jumlah korban jiwa pun juga terus berjatuhan. Sudah ada 1.368 orang dinyatakan meninggal karena serangan virus ini.

Merebaknya virus ini telah membuat penerbangan dari dan ke China terganggu. Banyak maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan ke China berakibat pada penurunan konsumsi bahan bakar pesawat.

Selain kasus virus corona yang masih tak terkendali faktor lain yang membuat harga minyak mentah kontrak tak bisa naik banyak adalah kenaikan stok minyak mentah mingguan AS. Berdasarkan rilis resmi Agensi Informasi Energi (EIA) stok minyak mentah AS per 7 Februari 2020 naik 7,5 juta barel menjadi 442,5 juta barel.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Kompas Ekonomi

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *