Mendag Batasi Impor China Demi Cegah Virus Corona
Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto mengatakan pemerintah akan membatasi impor makanan dan minuman dari China. Pembatasan dilakukan menyusul merebaknya Virus Corona (nCoV) di negara tersebut.
“Impor kita harus hati-hati terutama dengan berkaitan dengan makanan dan minuman. Terutama yang terjangkit virus, dari daerah yang ke sana (China) itu harus hati-hati menerima kiriman barang tersebut,” kata Agus di sela inspeksi mendadak di Pasar Wonokromo Surabaya, Jumat (31/1)
Selain melakukan pembatasan, Agus mengatakan pihaknya juga akan meminta para importir untuk selektif mengimpor makanan dan minuman. Permintaan disampaikan karena saat ini penyebaran virus tersebut sudah dalam taraf mengkhawatirkan.
“Artinya kami juga selektif dan para importir ini juga menulis kontrak dan sebagainya tapi di sisi lain, kita harus waspada bahwa situasi virus ini cukup mengkhawatirkan tapi lebih mengkhawatirkan lagi kalau masuk di Indonesia melalui makanan dan minuman,” katanya.
Namun, Agus enggan merinci jenis makanan dan minuman apa yang bakal dibatasinya untuk masuk ke Indonesia. Ia menyebut semua makanan bakal diseleksi dengan ketat.
“Makanan dan minuman, semua jenis, karena tidak spesifik makanan apa, tapi yang namanya makanan dan minuman ini kan langsung dikonsumsi oleh penduduk kita,” kata dia.
Wabah Virus Corona menyebar belakangan ini. Wabah tersebut sudah membunuh 213 orang dan menginfeksi ribuan lainnya. Kementerian Kesehatan sebelumnya menyatakan Virus Corona hanya bisa hidup pada benda bernyawa.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan virus juga hanya bisa berkembang di sel hidup. Atas dasar itulah, ia mengatakan sebenarnya impor barang asal China tetap aman.
“Virus ini sama persis dengan benalu di pohon, parasit di pohon, benalu ini tidak akan pernah bisa hidup di pohon yang mati, jadi kalau pohonnya mati benalunya juga mati, demikian juga dengan virus ini, dia hanya bisa hidup di sel hidup,” kata Achmad di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (27/1)
Kendati demikian Menteri Agus mengatakan pemerintah tetap berhati-hati. Ia mengaku belum akan total menghentikan impor dari China. Sebab, beberapa importir Indonesia juga telah terikat kontrak. Agus mengaku tak ingin membuat kebijakan yang merugikan.
“Kami lihat nanti, kan tadi saya katakan kalau tiba-tiba menghentikan (impor) ini kan merugikan dari importir yang sudah buat kontrak, ini kita juga harus pikirkan, kita carikan solusi bagi semua pihak,” kata dia.
Agus mengatakan, pembatasan ini nantinya akan mempengaruhi turunnya angka impor, namun ia hal itu tak akan berpengaruh banyak pada ekspor.
“Penurunan jelas ada walaupun sedikit, tapi tetap harus kita antisipasi hal-hal ini paling tidak yang tadinya pesan sekarang pasti berpikir untuk berkurang,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tempo.co
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,Linke
dIn,Twitter,Total”]