Trump Jamu PM Israel Jelang Rilis Gagasan Damai Palestina
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan merilis rencana perdamaian Israel-Palestina gagasannya pada Selasa (28/1) saat menjamu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
“Besok jam 12.00 waktu AS, kami akan mengumumkan proposal rencana perdamaian. Ini adalah kemajuan terbesar yang pernah kita raih dalam mencapai kesepakatan antara Israel dan Palestina,” kata Trump pada Senin (27/1) di Washington DC.
Trump menuturkan proposal damai gagasannya ini telah digodok hampir tiga tahun dengan tujuan menyelesaikan salah satu konflik paling sulit di dunia.
Namun, hingga kini detail mengenai isi rencana perdamaian gagasan Trump itu belum terungkap.
Dilansir The New York Times, Trump menganggap bahwa proposal gagasannya ini memiliki kesempatan untuk dilaksanakan. Ia juga mengklaim mendapat dukungan utama dari pihak Palestina.
“(Proposal) ini mungkin memiliki kesempatan dan bahwa kita sudah semakin dekat. Kami berpikir kami bisa mendapat dukungan dari Palestina,” kata Trump.
Menurut dia, rencana perdamaian ini adalah sesuatu yang seharusnya diinginkan bangsa Palestina.
“Rencana ini sangat bagus untuk mereka (Palestina), bahkan ini terlalu bagus untuk mereka,” tuturnya seperti dikutip dari AFP.
Ia juga mengklaim banyak negara Arab yang mendukung proposal perdamaian ini.
Sementara itu, Palestina berkeras menolak rencana perdamaian apa pun yang digagas Amerika. Palestina menganggap AS sudah tidak netral sebagai mediator lantaran kebijakannya terus membela Israel, terutama setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Kemarin, Palestina mendesak dunia menolak gagasan perdamaian Trump ini. Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga telah menolak berdialog dengan Amerika dalam bentuk apa pun.
Sejak awal AS mengumumkan rencana menggodok proposal ini, Trump juga disebut tak pernah sekali pun mengundang pemerintah Palestina untuk berdiskusi.
“Kami menyerukan komunitas internasional untuk tidak bermitra dan mendukung rencana ini karena berlawanan dengan hukum internasional,” kata Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh dalam rapat kabinet awal pekan ini.
“Rencana perdamaian ini hanya untuk menyelamatkan Trump dari pemakzulan dan menyelamatkan Netanyahu dari penjara. Ini bukan rencana perdamaian Timur Tengah,” ucap Shtayyeh.
Rencana perdamaian ini memang dirilis Trump di saat dirinya menghadapi sidang pemakzulan di Senat. Sementara itu, Netanyahu juga tengah menghadapi dakwaan dugaan korupsi menjelang pemilihan umum ulang setelah gagal meraih mayoritas suara pada September lalu.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]