Pernyataan Trump Buat Harga Minyak Bergerak Dua Arah
Harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi pada Rabu (3/12). Hal ini dipengaruhi oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal penundaan kesepakatan perdagangan dengan China.
Mengutip Antara, harga minyak berjangka Brent turun 10 sen menjadi US$60,82 per barel. Sebaliknya, harga minyak WTI menguat 14 sen ke level US$56,1 per barel.
Trump menyatakan kesepakatan perdagangan dengan China kemungkinan harus menunggu hingga pemilihan umum presiden AS pada November 2020 mendatang. Pernyataan itu jelas menggugurkan harapan pasar terkait penyelesaian konflik perdagangan lebih cepat antara AS dan China.
“Saya tidak punya batas waktu, tidak. Dalam beberapa hal, saya suka ide menunggu sampai setelah pemilihan (presiden AS) untuk melakukan kesepakatan dengan China,” papar Trump, dikutip Rabu (4/12).
Di sisi lain, harga minyak juga mendapatkan sentimen positif dari pembahasan Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) mengenai pemangkasan produksi minyak lebih besar tahun depan. OPEC disebut-sebut berencana mengurangi pasokan 1,2 juta barel per hari (bph) dengan tambahan 400 ribu barel per hari.
Sementara, Saudi Aramco juga berencana meningkatkan pasarnya sebelum melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
“Jadi sementara keputusan seperti itu dapat memicu harga minyak dalam waktu dekat,” Presiden Ritterbusch and Associate Jim Ritterbusch.
Hanya saja, salah satu pejabat senior di Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan OPEC tidak akan mengubah pembatasan produksi mereka sampai prospek pasar terlihat lebih jelas dari posisi sekarang.
Diketahui, Menteri OPEC akan bertemu di Wina pada Kamis (5/12). Sementara, OPEC dan sekutunya atau OPEC+ bakal melakukan diskusi lebih luas pada keesokan harinya, Jumat (6/12).
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Ayooberita.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]