Ekspor Jeblok, Dolar Singapura Melemah Lawan Rupiah
Nilai tukar rupiah menguat tipis di hadpaan dolar Singapura. Rilis data perdagangan Singapura membuat mata uang negaranya mati angin.
Pada Senin (18/11/2019) pukul 10:26 WIB, SG$ 1 dihargai Rp 10.337,35. Rupiah menguat tipis 0,01% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Pergerakan dolar Singapura yang galau juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri.
Ekspor non migas Singapura pada Oktober tercatat anjlok 12,3% secara tahunan (year-on-year/YoY), turun lebih dalam dari konsensus pasar yang memproyeksi penurunan 10,4% YoY. Penurunan tersebut juga lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 8,1% YoY.
Akibat penurunan ekspor tersebut, surplus neraca perdagangan Singapura turun menjadi SG$ 3,78 miliar di bulan Oktober, dari sebelumnya SG$ 3,83 miliar.
Negeri Merlion menjadi salah satu negara yang terkena dampak buruk perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Pada Agustus, pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5-2,5%.
Kabar bagus kini datang dari AS dan China, setelah dalam dua pekan terakhir pernyataan kedua negara cenderung kontradiktif. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, pada Kamis waktu AS, menyatakan bahwa negosiasi dengan Beijing berjalan konstruktif, dan mengatakan dua raksasa ekonomi dunia ini akan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat setelah melakukan perundingan intensif melalui telepon.
China juga mengkonfirmasi hal tersebut, pada minggu kemarin giliran media China, Xinhua, yang mengatakan jika pembicaraan level tinggi kedua negara melalui telepon berlangsung konstruktif. Meski tidak memberikan detail sejauh mana isu-isu penting yang sudah diselesaikan, serta kapan kesepakatan dagang akan diteken.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]