Pelatih Persija Peringatkan Pengurus Baru PSSI soal Mutu Liga
Pelatih Persija Jakarta, Edson Araujo Tavares, mengingatkan kepada pengurus baru PSSI periode 2019-2023 bahwa kondisi klub punya peranan yang signifikan terhadap kualitas tim nasional.
Pernyataan itu disampaikan Tavares seusai laga Persija Jakarta vs PS Tira-Persikabo di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/11/2019) malam.
“Jika klub-klub di suatu negara lemah, kualitas timnasnya pun hanya omong kosong,” ujar Tavares dikutip dari Antara.
Menurut pelatih asal Brasil itu, salah satu cara untuk menghasilkan klub berkualitas tinggi adalah dengan membuat jadwal liga yang terstruktur dan memperhatikan kondisi fisik pemain.
Di Indonesia, lanjut pria yang memulai karier sebagai pelatih sejak tahun 1982 itu, jadwal liga dinilai terlalu padat.
Akibat padatnya jadwal Liga 1, para pemain mudah kelelahan dan cedera, ditambah pula jarak lokasi pertandingan yang berjauhan.
“Tidak mungkin pemain itu berlaga sekali dalam empat hari. Bagaimana bisa di Indonesia menjalani delapan pertandingan setiap bulannya? Pemain yang menderita di lapangan,” katanya.
“Kalau terjadi sesuatu dengan mereka, federasi paling meminta maaf atau menyebutnya hanya ketidakberuntungan,” kata Tavares yang pernah menangani timnas Yordania, Haiti, Vietnam, dan U-19 Oman itu.
Selain itu, Tavares juga menilai pemusatan latihan (TC) timnas senior terlalu lama. Hal itulah yang membuat para pelatih di klub sulit untuk mengembangkan kemampuan skuadnya.
Pemain-pemain yang dipanggil timnas pun harus kembali ke klub dalam kondisi kelelahan sehingga tidak bisa memperlihatkan performa maksimal dan rawan cedera.
Pria berusia 63 tahun itu memberikan contoh ketika dia masih menjadi pelatih timnas Vietnam pada tahun 1994-1995 dan 2004.
Kala itu, lanjut Tavares, Vietnam selalu gagal menaklukkan Indonesia ketika kedua tim bertemu.
Namun, pada akhirnya Vietnam berbenah dan saat ini menjadi tim yang memiliki pamor di kawasan Asia.
“Vietnam mendengarkan masukan dari saya dan pelatih berpengalaman lain seperti Alfred Riedl,” tutur Tavares.
Selama kompetisi tidak mendapatkan perhatian penuh dan perbaikan dalam berbagai aspek, Tavares menilai tak akan ada perubahan positif.
PSSI sendiri baru menuntaskan pemilihan Komite Eksekutif (Exco) periode 2019-2023 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019) lalu.
Posisi ketua umum baru PSSI dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Sebagai wakil ketua umum, ada Mayor Jenderal TNI Cucu Soemantri dan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI dalam beberapa bulan terakhir, Iwan Budianto.
Terakhir, sebanyak 12 nama terpilih menjadi anggota Exco, yaitu Yoyok Sukawi, Dirk Soplanit, Endri Erawan, Haruna Soemitro, Hasnuryadi Sulaiman, Juni Rahman, Pieter Tanuri, Sonhadji, Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, Hasani Abdul Gani, dan Vivin Cahyani Sungkono.
Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]