Dolar AS Melemah, Sentuh Level Terendah
Kurs dolar Amerika Serikat (AS) jatuh ke level terendah dalam 10 hari terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama pada perdagangan Kamis. Hal ini karena investor mengevaluasi apakah Federal Reserve kembali menurunkan suku bunga ke depannya.
The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis point ke tingkat 1,50% -1,75%. Kebijakan itu berbeda dengan pernyataan sebelumnya, di mana Bank Sentral akan bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi ekonomi, bahasa yang dianggap sebagai tanda penurunan suku bunga di masa depan.
Pelaku pasar tetap khawatir tentang perlambatan ekonomi AS karena perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China berlanjut.
Indeks dolar turun serendah 97,22, terendah sejak 21 Oktober, sebelum kembali ke 97,36 atau turun 0,29% pada hari itu. Ini naik 98,00 pada hari Rabu setelah keputusan Fed, tertinggi sejak 17 Oktober.
“Ada pandangan bahwa dolar AS itu mahal karena ekonomi global mungkin akan pulih tahun depan. Karena itu biasnya adalah menjual dolar,” kata Ahli Strategi Valas UBS Vassili Serebriakov, dikutip dari Reuters, Jumat (1/11/2019).
Data yang dirilis menunjukkan pertumbuhan ekonomi zona euro tidak berubah pada kuartal ketiga, mengalahkan ekspektasi pasar bahwa itu akan melambat. Di Amerika Serikat, pengeluaran konsumen naik pada bulan September sementara upah tidak berubah, yang dapat menimbulkan keraguan apakah konsumen akan terus mendorong perekonomian.
Data penggajian untuk Oktober yang dirilis pada hari Jumat adalah fokus ekonomi utama AS berikutnya. Yen Jepang naik ke tertinggi dua minggu karena optimisme bahwa Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan yang memudar.
Sumber : okezone.com
Gambar : Market Bisnis
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]