Boris Johnson Persiapkan Pemilu Bila Uni Eropa Kabulkan Penundaan Brexit
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mendorong digelarnya pemilihan umum apabila Uni Eropa mengabulkan penundaan Brexit hingga awal tahun depan. Johnson batal memaksa Inggris keluar tepat waktu pada Oktober ini setelah rencananya ditolak parlemen.
Sekarang para pemimpin Uni Eropa akan mempertimbangkan apakah akan menunda tenggat waktu Brexit 31 Oktober dan berapa lama penundaan itu. Tetapi sumber Downing Street menyiratkan Johnson tidak menerima penundaan itu.
“Pada hari Sabtu, Parlemen meminta penundaan sampai Januari dan hari ini parlemen menggunakan kesempatan terakhirnya. Jika penundaan parlemen disetujui oleh Brussels, maka satu-satunya cara negara dapat melanjutkan adalah dengan pemilihan. Parlemen ini rusak,” kata sumber tersebut, dilansir dari laman BBC, Rabu (23/10).
Pada hari Selasa, anggota parlemen menyetujui RUU Perjanjian Penarikan (dari Uni Eropa) yang diusulkan. Namun kemudian sikap parlemen berubah dan Johnson kalah dalam pemungutan suara kedua di parlemen, hal itu membuat usulannya tidak dapat dilaksanakan.
Johnson bersikeras bahwa Inggris harus keluar pada akhir Oktober, namun di sisi lain ia juga menunggu respons dari petinggi Uni Eropa. Pemimpin House Of Commons Jacob Rees-Mogg mengatakan bahwa keluar pada 31 Oktober adalah hal yang sangat mustahil bagi Inggris.
Sumber : Akurat.com
Gambar : Republika
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]