Ekonomi AS Melambat, Rupiah Melemah ke Rp14.173 per Dolar AS
Nilai rupiah berada di level Rp14.173 per dolar AS pada perdagangan Kamis (17/10) pagi. Posisi tersebut melemah 0,01 persen dibandingkan Rabu (16/10) kemarin, Rp 14.172 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Tercatat, baht Thailand melemah 0,04 persen, dolar Singapura 0,03 persen, yen Jepang Filipina 0,02 persen dan yuan China 0,16 persen.
Namun, juga terdapat penguatan mata uang negara di Asia terhadap dolar AS. Seperti yang dialami oleh ringgit Malaysia sebesar 0,13 persen, dan won Korea 0,06 persen, serta peso Filipina 0,13 persen.
Di negara maju, pergerakan mata uang juga terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Misalnya poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, sementara dolar Australia menguat 0,33 persen, dan euro menguat 0,09 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah tersebut dipengaruhi oleh data penjualan ritel AS untuk bulan September yang menunjukkan penurunan pertumbuhan sebanyak 0,9 persen.
Data tersebut memaparkan bahwa penjualan ritel AS bulan ini adalah sebanyak -0,3 persen, sementara data bulan sebelumnya sebanyak 0,6 persen.
“Pasar mulai berpikir adanya pelambatan ekonomi di AS, dan ini berpotensi memicu pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS sekali lagi tahun ini,” kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/10).
Lebih lanjut, ia mengatakan pasar masih mengkhawatirkan persetujuan kesepakatan parsial yang sudah dicapai pekan lalu antara AS dan Tiongkok.
“Ini mungkin bisa menahan laju pelemahan dolar AS,” ungkapnya.
Ariston menyebut rupiah berpotensi bergerak lebih ke bawah dengan kisaran Rp14.120 sampai dengan Rp14.190 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]