Sejumlah Salah Kaprah dalam Polemik PB Djarum vs KPAI
Polemik antara PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bergulir menjadi isu besar yang dibahas banyak orang. Berikut sejumlah hal yang salah dipahami sebagian orang.
Keriuhan yang terjadi antara PB Djarum dengan KPAI tak hanya dibahas oleh kalangan pemerhati anak dan penggemar bulutangkis di Indonesia. Isu ini menjadi isu besar yang dibahas oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.
Dalam argumen-argumen yang beredar di dunia maya, ada sejumlah hal yang masih belum dimengerti sepenuhnya oleh masyarakat.
Berikut beberapa hal yang masih salah kaprah dalam polemik PB Djarum dengan KPAI:
Bila Bulutangkis Penting, Negara Harus Ambil Tanggung Jawab Pembinaan Sejak Usia Anak-anak
Alokasi dana olahraga di Indonesia tidak pernah cukup untuk sebuah pembinaan ideal cabang olahraga. Tiap cabang olahraga di Indonesia juga memiliki kultur pembinaan yang berbeda.
Di bulutangkis, kultur yang ada adalah pembinaan pemain level senior ada di pelatnas PBSI di Cipayung. Pemain-pemain pelatnas diambil dari seleksi nasional dan pengamatan dari seri sirkuit nasional yang berlangsung setiap tahunnya.
Khusus untuk pelatnas Cipayung pun, PBSI sudah bisa berjalan mandiri tanpa dukungan dana pemerintah, termasuk dalam kebutuhan latihan sehari-hari dan pembiayaan turnamen. Pemerintah baru ikut mengalokasikan dana dalam turnamen multi event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Pembiayaan klub-klub di level junior itu pun sepenuhnya jadi tanggung jawab klub. Salah satu klub yang menggelontorkan dana untuk pembinaan dari dekade ke dekade adalah PB Djarum.
Bila Niat Tulus Membangun Bulutangkis, PB Djarum Tak Perlu Branding
PB Djarum menegaskan PB Djarum, Djarum Foundation, dan Djarum sebagai produsen rokok adalah hal yang berbeda.
Khusus untuk PB Djarum, nama klub ini memiliki sisi historis yang panjang. PB Djarum lahir di tahun 1969 dan rintisan klub tersebut adalah saat karyawan-karyawan pabrik PT Djarum berlatih seusai kerja. Setahun kemudian, orang-orang di luar karyawan ikut berlatih dan pada tahun 1974 nama PB Djarum Kudus diresmikan.
Keberadaan PB Djarum sebagai identitas tersendiri telah berjalan selama lima dekade dan jadi salah satu klub yang rutin menyumbang pemain ke pelatnas Cipayung dan jadi juara dunia.
Audisi Umum adalah salah satu jalan masuk yang disediakan oleh PB Djarum untuk masuk jadi atlet binaan mereka.
PB Djarum sempat menyetujui tidak ada atribut ‘djarum badminton club’ di kaus peserta audisi. Namun untuk benar-benar tidak menyertakan nama Djarum dalam gelaran audisi, hal itu tak bisa dilakukan oleh PB Djarum lantaran dasar historis tersebut.
Audisi Umum Pamit Berarti PB Djarum Pamit
Anggapan ini salah karena yang pamit alias ditutup adalah model audisi umum beasiswa bulutangkis Djarum yang sudah dilakukan sejak tahun 2006.
Audisi Umum memudahkan anak-anak dari pelosok daerah untuk memotong jalur agar bisa masuk ke PB Djarum. Dengan audisi umum, anak-anak ‘hanya perlu’ tampil memukau tim penilai yang ada dalam audisi umum tersebut.
Tanpa ada audisi umum, anak-anak butuh usaha lebih keras agar bisa dilirik PB Djarum. Mereka harus bisa tampil rutin di turnamen agar ‘terlihat’ oleh pemandu bakat PB Djarum.
Sejauh ini PB Djarum masih menegaskan komitmen mereka terhadap pembinaan atlet muda. Untuk tahun depan, PB Djarum belum menentukan formula pencarian bibit-bibit muda namun yang pasti tidak lagi dengan format Audisi Umum.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone Nasional
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]