KPAI Bantah Enggan Cari Solusi Soal Audisi PB Djarum

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membantah tidak mau mengambil jalan tengah terkait polemik eksploitasi anak dengan PB Djarum.

Melalui rilis resminya, KPAI menyatakan agenda audiensi antara para pihak yang terkait sudah coba dilakukan. Inisiatif pun datang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk menggelar pertemuan lanjutan usai rapat Koordinasi bersama Kemenko Polhukam.

Pertemuan tersebut dihadiri KPAI, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Asisten Deputi Bidang Eksploitasi dan Kekerasan KPPPA, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI, Sekjen Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Ketua PB Djarum Foundation, dan pihak lainnya pada 4 September lalu.

Namun, dalam pertemuan lanjutan yang telah direncanakan, Sitti menyatakan pihak Djarum Foundation sangat sulit dihubungi sehingga rapat batal terselenggara.

Setelah itu, KPAI mengundang secara formal KPPPA dan Djarum Foundation. Dari informasi yang didapat, Djarum menyatakan ada kegiatan di luar daerah sehingga tidak bisa memenuhi undangan pertemuan tersebut.

“Dengan demikian, tidak benar statement pihak Djarum yang mengatakan KPAI tidak mau mengambil jalan tengah karena pihak Djarum yang tidak hadir dalam pertemuan lanjutan,” bunyi pernyataan KPAI.

“Bahkan sebelum itu KPPPA sudah membuka diri untuk mengambil jalan tengah persoalan ini sesuai rekomendasi rapat, termasuk niat baik KPPPA mengundang Djarum pada Maret 2019, juga tidak digubris oleh Djarum.”

Sebelumnya, Djarum telah memastikan program audisi yang sudah berlangsung sejak 2008 akan dihentikan pada 2020.

Langkah ini dilakukan demi kepastian masa depan kegiatan pencarian atlet muda badminton berbakat tersebut. Keputusan diambil setelah muncul polemik audisi yang dilakukan PB Djarum dianggap KPAI mengandung unsur ekploitasi anak.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan rencana untuk menghentikan audisi PB Djarum sudah muncul beberapa pekan terakhir.

“Sabtu kemarin diumumkan, tapi sudah beberapa pekan terakhir kami memikirkan. Kami melakukan ini agar mendapat kepastian, biar kami tidak diombang-ambing dengan kondisi ini,” ujar Yoppy kepada CNNIndonesia.com, Minggu (8/9).

Keputusan PB Djarum menghentikan audisi pun membuat mayoritas warganet bersedih. Hal ini dikarenakan ajang audisi ini telah menghasilkan banyak atlet badminton yang berprestasi di kancah internasional.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Gambar : cnnindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

 

 

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *