HUT Bhayangkara, Jokowi Sebut Terorisme Jadi Ancaman Serius
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terorisme dan radikalisme masih menjadi potensi ancaman serius. Jokowi menyebut perkembangan teknologi informasi juga ikut mendorong potensi kejahatan di ruang siber.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan amanat dalam upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (10/7).
“Saya perlu menegaskan, bahwa terorisme dan radikalisme masih menjadi potensi ancaman yang serius,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian juga menjadi ancaman bagi kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa. Menurutnya, diperlukan kecerdasan dan kecepatan bertindak dari Polri untuk mengatasi itu.
“Penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian menjadi ancaman bagi kerukunan, ancaman bagi persatuan, ancaman bagi kesatuan bangsa kita,” ujarnya.
Jokowi mengingatkan bahwa tantangan Polri ke depan semakin kompleks. Ia meminta kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat harus dijadikan perhatian Korps Bhayangkara.
Kemudian, lanjut Jokowi, kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber jangan sampai terjadi di Indonesia.
Menurut mantan wali kota Solo itu, kejahatan yang mengganggu ketertiban sosial, seperti konflik sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkis juga harus diantisipasi.
Selain itu, Jokowi mengatakan kejahatan terhadap kekayaan negara seperti illegal logging, illegal fishing, serta tindak pidana korupsi harus dicegah dan diberantas untuk melindungi kepentingan masyarakat dan negara.
“Semua itu harus ditangani Polri secara profesional, secara akuntabel dan sinergis dengan lembaga lembaga lain,” tuturnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]