Kabar dari Jerman Bikin Euro Turun ke Level Terendah 22 Bulan

Mata uang euro anjlok tajam pada perdagangan Rabu kemarin (24/4/19) hingga menyentuh level terendah dalam 22 bulan terakhir.

Tekanan bagi euro datang dari jebloknya sentimen bisnis di Jerman, yang membuat mata uang 19 negara ini melemah 0,66%.

Pelemahan euro masih berlanjut pada Kamis (25/4/19) pagi, pada pukul 8:17 WIB, kurs euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1146 per dolar AS, lebih lemah dari penutupan Rabu di level US 1,1152.

Institusi Ifo yang melakukan survei terhadap 700 pelaku usaha di Jerman menunjukkan adanya tingkat penurunan keyakinan atau sentimen terhadap kondisi bisnis saat ini.

Angka indeks sentimen bisnis bulan ini dirilis sebesar 99,2 menurun dari bulan Maret sebesar 99,7.

Sentimen Bisnis Jerman

Bahkan sentimen bisnis di bulan ini mendekati angka 98,7 pada bulan Februari, yang merupakan tingkat keyakinan bisnis terendah sejak Maret 2010.

Penurunan sentimen bisnis di motor penggerak ekonomi Eropa tersebut ditengarai akibat memanasnya hubungan dagang AS – Eropa dalam beberapa pekan terakhir.

Panasnya politik perdagangan ini dimulai dari konflik panjang antara Boeing vs Airbus yang melibatkan AS dengan Eropa, kini Harley Davidson kian memanaskan situasi tersebut.

Presiden AS Donald Trump berjanji akan membalas bea impor Uni Eropa (UE) yang disebutnya tidak adil setelah produsen sepeda motor besar Harley Davidson melaporkan anjloknya laba kuartal pertama tahun ini.

Harley menyebut pengenaan bea masuk itu sebagai salah satu dari penyebab labanya turun tajam 27% di tiga bulan pertama 2019.

Perang dagang keduanya tentunya akan memperburuk kondisi ekonomi Eropa yang sedang mengalami pelambatan, dan semakin memperburuk performa euro.

Tanda-tanda pelemahan tajam euro sebenarnya sudah terlihat pada pekan lalu, saat rilis data aktivitas bisnis yang mengecewakan.

Sektor bisnis manufaktur masih terkontraksi, sementara ekspansi bisnis jasa melambat. Sejak saat itu euro langsung amblas, dan puncaknya dalam dua hari terakhir hingga anjlok ke level terendah 22 bulan.

Tekanan bagi mata uang 19 negara ini sepertinya masih akan belum berhenti di pekan ini, mengingat AS akan melaporkan data-data ekonomi penting, salah satunya produk domestik bruto (PDB) pada Jumat (26/4/19) besok.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Euronews

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *