The Fed Tak Lagi Agresif, Yen Pukul Mundur Dolar AS
Mata uang Jepang yakni yen berhasil menguat melawan dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (19/2/2019).
Melansir kuotasi pasar spot dari MetaTrader 4 yang merupakan penyedia platform transaksi forex terkemuka dunia, yen kini diperdagangkan di level 110,502/dolar AS, lebih kuat dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin (18/2/2019) di level 110,579/dolar AS.
Dolar AS memang sedang loyo pada hari ini, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang melemah 0,04%. Pukulan bagi greenback datang dari pernyataan bernada kalem (dovish) dari pejabat The Federal Reserve yang merupakan bank sentral AS.
Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menyiratkan bahwa bank sentral bisa saja tidak menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Syaratnya adalah ekonomi AS melambat sehingga tekanan inflasi menjadi minimal.
“Jika ekonomi tumbuh, misalnya, 2% dan laju inflasi 1,9% dan tidak ada sinyal [tekanan harga] semakin besar, maka saya rasa belum saatnya menaikkan suku bunga [tahun ini],” kata Daly dalam wawancara dengan Wall Street Journal.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 18 Februari 2019, kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini adalah 4,7%, turun dari posisi 15 Februari yang sebesar 5,8%. Jika dibandingkan dengan posisi bulan lalu yang sebesar 27,1%, maka penurunannya lebih besar lagi.
Di sisi lain, sentimen bagi yen juga bisa dibilang tak menguntungkan. Pada pagi ini, survei Reuters menunjukkan bahwa optimisme pelaku usaha sektor manufaktur dan jasa turun pada bulan Februari. Indeks optimisme pelaku usaha sektor manufaktur turun ke level 13, dari yang sebelumnya 18 pada bulan Januari.
Penurunan ini menandai yang ke-4 secara berturut-turut. Sementara itu, indeks optimisme pelaku usaha sektor jasa turun ke level 22, dari yang sebelumnya 31 pada bulan Januari. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam 4 bulan.
Namun, pernyataan pejabat The Fed terbukti lebih dominan dalam mendikte pergerakan pasangan mata uang USD/JPY.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Infobanknews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]