Keluarga Penumpang Lion Air JT-610 Tabur Bunga di Laut Besok
Keluarga penumpang insiden jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610, direncanakan melakukan prosesi tabur bunga pada Selasa (6/11). Kegiatan tabur bunga akan dilakukan di perairan Tanjung Pakis, Karawang, lokasi yang diperkirakan titik jatuhnya burung besi rute Jakarta-Pangkalpinang tersebut.
“Ada (acara tabur bunga), besok,” kata Komandan Satuan Kapal Amfibi Koarmada I Kolonel Laut (P) Bambang Trijanto di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/11).
Bambang mengatakan dua unit kapal akan digunakan untuk acara tabur bunga yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh dan KRI Banjarmasin. Menurutnya, sebanyak 750 orang dari keluarga korban dan pihak terkait lainnya akan naik ikut serta dalam prosesi tersebut.
Dia menambahkan, prosesi akan dimulai dari Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Terpisah, Panglima Komando Armada I RI Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan, keluarga penumpang diberikan pilihan jika ingin atau tidak melakukan tabur bunga, tapi setidaknya keluarga penumpang dapat pergi bersama KRI untuk melihat lokasi jatuhnya pesawat itu.
Perjalanan akan dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih dua jam menuju lokasi jatuhnya pesawat Lion itu. “Sampai di TKP di titik ditentukan kita laksanakan doa bersama dan tabur bunga di laut. Bapak dan ibu dapat melihat lokasi jatuhnya pesawat tersebut sekaligus memanjatkan doa-doa,” ujarnya.
Selama perjalanan, Yudo mengatakan semua pihak yang menaiki KRI itu dapat melaksanakan doa bagi penumpang. “Kami fasilitasi untuk melaksanaan tabur bunga maupun melihat lokasi jatuhnya pesawat yang selama ini bapak dan ibu melihat di televisi,” tuturnya.
Sebelumnya, pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15S – 107 07.16E. Hingga Minggu malam, sudah ada 138 kantong jenazah yang diserahkan ke Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : ANTARA News
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]