Rupiah Menguat Terbatas Berkat Sinyal Positif dari Eropa
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.188 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Rabu (24/10). Posisi ini menguat 4 poin atau 0,03 persen dari kemarin sore, Selasa (23/10) di Rp15.192 per dolar AS.
Bersama rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia turut menguat dari dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,22 persen, baht Thailand 0,11 persen, dolar Singapura 0,04 persen, peso Filipina 0,03 persen, dan yen Jepang 0,03 persen. Sementara dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia stagnan.
Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru terperosok ke zona merah. Rubel Rusia melemah 0,15 persen, franc Swiss minus 0,04 persen, euro Eropa minus 0,02 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,01 persen. Namun, Dolar Australia dan dolar Kanada menguat, masing-masing 0,04 persen dan 0,05 persen.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah dapat menguat hari ini karena ada sentimen eksternal dari Eropa yang bisa mengurangi potensi menguatnya dolar AS. Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.178-15.191 per dolar AS.
“Ada pembicaraan positif antara Komisi Uni Eropa dan Italia untuk membahas defisit anggaran negara tersebut dan tanda-tanda kesepakatan Brexit,” ucap Reza, Rabu (24/10).
Sumber : Cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]