Rupiah Diprediksi Melemah Terpapar Sentimen Data BPS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.218 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Senin (15/10). Posisi tersebut melemah 21 poin atau 0,13 persen dari akhir pekan lalu, Jumat (12/10) di Rp15.197 per dolar AS.
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Hanya yen Jepang yang menguat 0,19 persen dari mata uang Negeri Paman Sam.
Sementara itu, won Korea Selatan melemah 0,21 persen, peso Filipina minus 0,08 persen, dolar Singapura minus 0,07 prsen, baht Thailand minus 0,07 persen, ringgit Malaysia minus 0,06 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju. Poundsterling Inggris melemah 0,33 persen, dolar Australia minus 0,16 persen, rubel Rusia minus 0,14 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dan dolar Kanada minus 0,05 persen. Hanya franc Swiss yang menguat 0,22 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan rupiah akan melemah pada hari ini, karena beberapa sentimen negatif pekan lalu masih membayangi pergerakan mata uang Garuda.
Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data neraca perdagangan Indonesia hari ini. Ia memperkirakan defisit neraca perdagangan akan kembali terjadi, sehingga rupiah bergerak di rentang Rp15.120-15.270 per dolar AS hari ini.
“Kalau neraca perdagangan defisit lagi, ada potensi melemah Tapi kalau misal defisitnya tidak banyak, mungkin sentimen pelemahnnya tidak dalam,” katanya kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (15/10).
Sumber : Cnnindonesia.com
Gambar : Gatra
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]