Sri Mulyani Desak Pengusaha Transaksi Pakai Rupiah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pelaku usaha untuk menggunakan rupiah saat bertransaksi di Indonesia sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI). Hal ini diperlukan guna menciptakan keseimbangan pasokan dan permintaan dolar AS di pasar.
“Kalau memang ada transaksi yang tidak perlu dolar AS, ya tidak perlu dolar AS,” ujar Sri Mulyani usai menyaksikan Deklarasi Bersama Peningkatan Transaksi Rupiah Adaro Indonesia dengan mitranya di Jakarta, Rabu (3/10).
Namun, Sri Mulyani memahami sebagian pelaku usaha masih menggunakan dolar AS karena terikat dengan kewajiban. Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, menghormati hal tersebut demi menjaga keyakinan dunia usaha.
“Kalau memang memerlukan dolar AS untuk membayar utang kembali, untuk mengimpor bahan baku, atau untuk mengimpor barang modal saya rasa itu tetap akan dijaga,” ujarnya.
Saat ini, pemerintah masih merampungkan beleid untuk memperbaiki insentif bagi pelaku usaha untuk menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di Indonesia dalam rupiah. Insentif tersebut berupa diskon pajak penghasilan (PPh) dari bunga simpanan dengan lebih fleksibel.
“Penyempurnaan ini sedang kami finalkan dan akan kami umumkan sehingga masyarakat makin percaya bahwa Pemerintah dan BI akan terus menjaga suasana stabilitas,” ujarnya.
Pada perdagangan pagi ini, rupiah bergerak melemah hingga menembus Rp15.150 per dolar AS. Posisi ini melemah 125 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp15.075 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : dw.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]