Bintang Asian Games: Alya Nadira, Antara Polo Air dan Vlogging
Alya Nadira Trifiansyah akan menjadi salah satu tulang punggung tim polo air putri Indonesia di Asian Games 2018. Atlet yang berposisi sebagai sayap kanan itu mengakui persaingan polo air Asian Games sangat berat bagi Indonesia. “Kami realistis, levelnya berbeda, Kazakhstan, Cina, Jepang itu cukup kuat,” ujarnya, saat ditemui di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018.
Bahkan, dia melanjutkan, tim polo air Thailand juga bukan lawan yang mudah. Namun semangat berjuang semakin besar untuk mengatasi setiap lawan. “Kami harus berani berjuang di rumah sendiri, tidak perlu takut,” tutur perempuan kelahiran Jakarta, 26 Mei 1997 itu.
Mendekati Asian Games 2018 latihan pun dilakukan kian intens. Di sela latihan ia masih kerap menyempatkan diri dengan kegiatannya membuat blog video, atau vlogging. “Aku vlogging di YouTube. Vlogging biar aku lebih relaks dan kreativitas,” kata dia. Menurutnya vlogging merupakan hiburan sambil menjalani program latihan.
Selain mematangkan teknik melalui latihan, Alya juga mempelajari referensi video tentang atlet polo air idolanya, Jennifer Pareja. Namun menjelang pertandingan ia sering memperhatikan video dirinya sendiri. “Mengulas (review), apa yang kurang dan perlu dipertahankan,” katanya.
Alya berasal dari keluarga yang berkiprah di kancah olahraga. Ayah Alya, Tias Tono Taufik, adalah pemain sepak bola tim nasional Indonesia dalam SEA Games 1987. Alya memilih polo air karena saat masih kecil menyukai olahraga renang.
“Aku suka renang dari umur enam tahun,” tuturnya. Alya mulai menekuni polo air pada 2013. Ia kali pertama mengikuti pemusatan latihan daerah untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2014.
Sumber Berita : tempo.co
Sumber foto : Asian Games 2018 – Tempo.co
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]