Sesuai Ekspektasi Pasar, The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25 persen. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar.
Ini merupakan pertama kalinya bank sentral AS tersebut mempertahankan suku bunga, setelah menaikkannya selama 10 bulan berturut-turut sejak Maret 2022.
Namun, Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pidatonya mengisyaratkan masih akan ada kenaikan sebanyak dua kali hingga akhir tahun. Artinya, era suku bunga tinggi masih belum berakhir.
Berdasarkan laporan Reuters, Kamis (15/6), Powell mengatakan langkah menahan suku bunga untuk menurunkan laju inflasi hingga 2 persen, yang saat ini masih berada di level 4 persen. Meski demikian, ia menilai perlu juga tetap untuk mendukung pertumbuhan perekonomian.
“Kondisi yang perlu kita lihat untuk menurunkan inflasi akan terjadi. Tapi proses yang benar-benar ampuh mengendalikan inflasi akan memakan waktu lama,” kata Powell kepada wartawan.
Powell mengatakan pasar bertahan lebih baik dari yang diharapkan di tengah pengetatan kebijakan moneter agresif tahun lalu. Karenanya, ia mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut masih bisa dilakukan.
Isyarat kenaikan suku bunga ini memang sejalan dengan perkiraan The Fed sebelumnya bahwa suku bunga 2023 bakal berada pada kisaran level 5,5-5,75 persen.
Kendati demikian, Powell mengatakan bank sentral butuh waktu untuk melihat dampak kenaikan suku bunga sebelumnya terhadap ekonomi AS sebelum kembali mengereknya. Sedangkan, pemangkasan suku bunga seperti yang diharapkan para analisis tampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Katadata