Balik Arah, Dolar AS Naik Tipis saat Pedagang Cerna Keputusan 2 Bank Sentral Ini!
Dolar Amerika Serikat (USD) sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan dapat terjadi karena para pedagang terus mencerna keputusan moneter terbaru oleh Federal Reserve dan European Central bank (ECB).
Mengutip Xinhua, Jumat, 5 Mei 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,04 persen menjadi 101,3943 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1015 dari USD1,1058 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2578 dari USD1,2561 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 134,1790 yen Jepang, lebih rendah dari 135,5070 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8858 franc Swiss dibandingkan dengan 0,8861 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3538 dolar Kanada dari 1,3594 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2423 Krona Swedia dari 10,2446 Krona Swedia.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan mungkin terlalu dini untuk menurunkan suku bunga. “Kami di komite berpandangan bahwa inflasi tidak akan turun secepat itu. Ini akan memakan waktu, dan di dunia itu, jika ramalan itu benar secara luas, tidak tepat untuk memangkas suku bunga dan kami tidak akan memangkas suku bunga,” kata Powell.
Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan bahwa defisit perdagangan internasional bulanan AS turun menjadi USD64,2 miliar pada Maret dari USD70,6 miliar pada Februari. Ekonom mengharapkan pembacaan USD63,7 miliar.
Memperlambat pengetatan moneter
ECB memperlambat laju pengetatan moneter dan menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin, sejalan dengan ekspektasi investor. Menurut ECB prospek inflasi terus terlalu tinggi dan terlalu lama. Kami tidak berhenti -itu sangat jelas. Kami tahu bahwa kami memiliki lebih banyak hal untuk dibahas,” kata Presiden ECB Christine Lagarde.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat bergerak turun pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena kekhawatiran atas kegagalan lebih banyak bank regional di Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 286,50 poin atau 0,86 persen menjadi 33.127,74. Sedangkan indeks S&P 500 turun 29,53 poin atau 0,72 persen menjadi 4.061,22. Indeks Komposit Nasdaq turun 58,93 poin atau 0,49 persen menjadi 11.966,40.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor S&P 500 utama berakhir merah, dengan sektor jasa keuangan dan komunikasi memimpin penurunan masing-masing 1,29 persen dan 1,26 persen. Sementara itu, sektor real estat dan utilitas melawan tren, masing-masing naik 0,92 persen dan 0,73 persen.
Sumber : medcom.id
Gambar : Indonesiainside.id