Minyak Melonjak 4%, Didorong Prospek Pengurangan Pasokan OPEC+
Harga minyak melonjak sekitar empat persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Hal ini memperpanjang kenaikan pekan lalu karena para pedagang mengamati risiko pasokan yang didorong prospek pengurangan produksi OPEC+ dan konflik di Libya.
Melansir Antara, Selasa, 30 Agustus 2022, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober bertambah USD3,95 atau 4,2 persen menjadi USD97,01 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman Oktober terangkat USD4,1 atau 4,1 persen menjadi USD105,09 per barel di London ICE Futures Exchange. Reli terjadi karena pelaku minyak mempertimbangkan prospek pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
Menteri energi Arab Saudi mengisyaratkan pekan lalu ada keterputusan antara harga berjangka dan fundamental, dan bahwa OPEC+ memiliki sarana untuk menghadapi tantangan termasuk memangkas produksi untuk memulihkan keseimbangan pasar.
“Harga minyak lebih tinggi di tengah harapan pengurangan produksi dari OPEC dan sekutunya untuk memulihkan keseimbangan pasar dalam menanggapi kebangkitan kembali kesepakatan nuklir Iran,” kata Wakil Presiden Penelitian Komoditas di Religare Broking Sugandha Sachdeva dikutip dari Antara, Selasa, 30 Agustus 2022.
Kenaikan harga minyak dibatasi oleh dolar AS yang kuat, yang mencapai level tertinggi 20 tahun pada Senin, 29 Agustus 2022, setelah ketua The Fed mengisyaratkan suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi lebih lama untuk mengekang inflasi.
Harga juga mendapat dukungan karena pelaku pasar khawatir bahwa kerusuhan di Libya dapat mengganggu pasokan minyak mentah. Kerusuhan di ibu kota Libya pada akhir pekan yang mengakibatkan 32 kematian, memicu kekhawatiran bahwa negara itu dapat tergelincir ke dalam konflik besar dan mengganggu pasokan minyak dari negara OPEC.
Untuk pekan yang berakhir Jumat, 26 Agustus 2022, kontrak acuan minyak mentah AS naik 2,9 persen, sementara minyak mentah brent melonjak 4,4 persen.
Sumber : medcom.id
Gambar : Sindonews.com