Data Inflasi Tekuk Rupiah ke Rp14.885
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.885 per dolar AS pada Selasa (2/8) pagi ini. Mata uang Garuda melemah 12 poin atau 0,08 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,74 persen, won Korea Selatan melemah 0,26 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, dan peso Filipina menguat 0,16 persen.
Yuan China melemah 0,19 persen, baht Thailand menguat 0,15 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan di perdagangan hari ini.
Mata uang utama negara maju juga terpantau bervariasi. Euro Eropa menguat 0,11 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,10 persen dan dolar Australia melemah 0,17 persen.
Dolar Kanada melemah 0,10 persen, franc Swiss menguat 0,08 persen dan rubel Rusia melemah 2,5 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah di perdagangan pagi ini. Hal ini disebabkan oleh data inflasi tanah air yang kembali catatkan rekor.
Inflasi Indonesia yang dirilis pada Senin (1/8) kemarin tercatat sebesar 4,94 persen sepanjang Juli 2022. Inflasi ini merupakan level tertinggi sejak Oktober 2015.
“Rupiah diperkirakan masih akan tertekan paska data inflasi Indonesia Senin kemaren, selain itu, sentimen risk off di pasar juga menekan rupiah,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Lukman memperkirakan, hari ini rupiah akan berada di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com