Data Perumahan Anjlok, Harga Emas Kembali Berkilau
Harga Emas dunia menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan ini ditopang oleh greenback (dolar AS) yang lebih lemah setelah penurunan satu hari tertajam indeks dolar sejak pertengahan Juni.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD6,60 atau 0,39 persen, menjadi USD1.710,20 per ounce, setelah turun 2,20 persen minggu lalu dan sempat mencapai level terendah 27 bulan di USD1.695 pada Kamis, 14 Juli 2022.
“Dolar AS melemah memulai minggu perdagangan ini, tetapi ini mungkin bukan yang teratas, yang berarti emas mungkin berjuang untuk bergerak di atas mendekati level USD1.750,” kata analis di platform perdagangan daring Oanda Ed Moya dikutip dari Antara, Selasa, 19 Juli 222.
Emas dunia menemukan dukungan tambahan setelah National Association of Home Builders melaporkan indeks kepercayaan bulanannya anjlok 12 poin menjadi 55 pada Juli. Penurunan itu jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada 26-27 Juli. Dengan sepinya komentar dari pejabat Fed menjelang keputusan 27 Juli tentang suku bunga. Kenaikan suku bunga The Fed bisa mendongkrak laju dolar AS sekaligus menggerus harga emas dunia.
“Sebagai tempat berlindung yang sebelumnya aman, emas belum keluar dari kesulitan dan pintunya tetap terbuka untuk penembusan lain di bawah USD1.700, dengan target kali ini ke USD1.683 hingga USD1.666,” kata Kepala Strategi Teknis di skcharting.com Sunil Kumar Dixit.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 24,6 sen atau 1,32 persen, menjadi USD18,84 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD 25,1 atau 3,02 persen menjadi USD856 per ounce.
Sumber : medcom.id
Gambar : Suara.com