Lonjakan Kasus Covid Tekuk Rupiah ke Rp14.973
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.973 per dolar AS pada Selasa (5/7) pagi. Mata uang Garuda melemah 1,5 poin atau 0,01 persen dari posisi Senin (4/7) sore yang di level Rp14.971 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang melemah 0,49 persen, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen dan won Korea Selatan menguat 0,11 persen serta peso Filipina menguat 0,15 persen.
Yuan China menguat 0,19 persen, ringgit Malaysia melemah 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen dan rupee India menguat 0,12 persen. Sedangkan dolar Singapura stagnan dalam perdagangan ini.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju terpantau bervariasi namun mayoritas ada di zona hijau. Euro Eropa menguat 0,13 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,03 persen.
Dolar Australia menguat 0,36 persen, dolar Kanada menguat 0,09 persen, franc Swiss menguat 0,03 persen. Sedangkan rubel Rusia melemah 0,83 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah yang berlanjut hari ini dipicu peningkatan kasus covid-19 di dalam negeri. Masalah tersebut memicu kekhawatiran investor. Apalagi pemerintah kembali menaikkan status level PPKM Jakarta.
“Meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia dengan PPKM Jabotabek dinaikkan ke level 2 juga menekan rupiah,” ujarnya kepada CNNIndonesia.
Sementara itu, dari sisi global penguatan dolar ditopang oleh makin dekatnya rilis the Fed yang rencananya dilakukan pada Rabu (6/7).
“Pasar kembali mengantisipasi statement hawkish dari the Fed dalam risalah pertemuan besok. Namun perlemahan diperkirakan akan lebih terbatas di tengah kembalinya sentimen risk-on di bursa dan resistance psikologis Rp15 ribu per dolar AS,” kata dia.
Lukman memperkirakan, hari ini rupiah akan berada di kisaran Rp14.925 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone Ekonomi