Harga Minyak Dunia Naik karena Pasokan Ketat
Harga minyak dunia naik karena kekhawatiran pasokan didorong oleh produksi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang lebih rendah, kerusuhan di Libya, dan sanksi terhadap Rusia melebihi kekhawatiran resesi global yang melemahkan permintaan.
Inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi lagi pada Juni, memperkuat kasus kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa yang cepat, sementara sentimen konsumen AS mencapai rekor terendah.
Minyak mentah Brent naik USD2,26 atau 2,0 persen menjadi USD113,89 per barel setelah jatuh lebih dari USD1 di awal perdagangan. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD2,20 atau 2,0 persen menjadi USD110,63 , dalam volume tipis karena liburan Hari Kemerdekaan AS.
Survei Reuters menyebutkan OPEC melewatkan target untuk meningkatkan produksi pada bulan Juni.
Anggota OPEC Libya, pihak berwenang menyatakan force majeure di pelabuhan Es Sidr dan Ras Lanuf serta ladang minyak El Feel, pada hari Kamis, 30 Juni 2022, mengatakan produksi minyak turun 865 ribu barel per hari (bph).
Sementara itu, perusahaan minyak milik negara Petroecuador menyebutkan produksi Ekuador telah dilanda kerusuhan lebih dari dua minggu yang menyebabkan negara itu kehilangan hampir dua juta barel produksi.
Menambah kesengsaraan pasokan, pemogokan minggu ini di Norwegia dapat memotong pasokan dari produsen minyak terbesar Eropa Barat dan mengurangi produksi minyak secara keseluruhan sekitar 8,0 persen.
“Latar belakang pemadaman pasokan yang meningkat ini bertabrakan dengan kemungkinan kekurangan kapasitas produksi cadangan di antara produsen minyak Timur Tengah,” kata pialang minyak PVM Stephen Brennock dikutip dari Antara, Selasa, 5 Juli 2022.
Ia melanjutkan tanpa produksi minyak baru yang segera mencapai pasar, harga akan dipaksa lebih tinggi.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta kelompok produsen OPEC+ untuk memproduksi lebih banyak minyak untuk mengatasi krisis biaya hidup.
Minyak mentah Brent pada tahun ini telah mendekati untuk mencapai rekor tertinggi 2008 sebesar USD147 per barel setelah invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran pasokan.
Melonjaknya harga energi di balik larangan minyak Rusia dan berkurangnya pasokan gas telah mendorong inflasi ke level tertinggi selama beberapa dekade di beberapa negara dan memicu kekhawatiran resesi.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNBC Indonesia