Setelah Kenaikan Suku Bunga, Dolar AS Melemah
Kurs dolar AS (USD) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini setelah Federal Reserve AS bergerak ke kebijakan moneter hawkish.
Indeks dolar, yang telah naik 3,0 persen sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada 24 Februari dan 10 persen sejak Mei, turun sebanyak 0,6 persen pada Rabu, 16 Maret 2022, karena para pedagang menganalisis pernyataan Fed setelah pertemuan dua hari.
“Tidak ada kejutan hawkish tambahan,” kata Analis Silver Gold Bull Inc Erik Bregar dikutip dari Antara, Kamis, 17 Maret 2022.
Dia menambahkan para pedagang tampaknya telah berharap terlalu banyak dari The Fed.
“Itu menjelaskan mengapa beberapa taruhan hawkish ini sedikit dikurangi,” katanya.
Dolar AS kehilangan nilainya terhadap euro dan pound Inggris, yang keduanya telah naik pada hari sebelumnya karena harapan untuk kompromi dalam pembicaraan damai Rusia dan Ukraina. Euro dan pound keduanya naik 0,7 persen, dengan euro diperdagangkan pada USD1,1032.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase seperti yang diperkirakan dan memproyeksikan kebijakan suku bunganya akan mencapai kisaran 1,75 persen hingga 2,0 persen pada akhir tahun ini dan 2,8 persen tahun depan.
Ahli strategi di Wells Fargo Securities menyebut komentar Fed sangat hawkish dalam sebuah catatan kepada klien dan mengatakan itu akan baik untuk dolar AS ke depan. Penurunan indeks dolar mengejutkan dan dapat mencerminkan kekecewaan retorika Fed tidak lebih hawkish, kata mereka.
The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga seperempat poin persentase yang setara pada masing-masing dari enam pertemuan kebijakan yang tersisa tahun ini, tetapi itu sejalan dengan ekspektasi pasar untuk suku bunga.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai 2,2 persen dan imbal hasil obligasi dua tahun naik menjadi 1,0 persen, meratakan kurva imbal hasil.
Bank sentral Inggris (BoE) akan bertemu pada Kamis waktu setempat dan pasar memperkirakan untuk menaikkan suku seperempat poin lagi. Bank sentral Jepang (BoJ) akan menggelar pertemuannya pada Jumat 18 Maret 2022 yang diperkirakan akan membiarkan pengaturan kebijakan yang sangat longgar.
Sumber : medcom.id
Gambar : Tempo.co