Tapering The Fed dan Omicron Tekan Rupiah ke Rp14.385
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.385 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (20/12). Mata uang Garuda melemah 30,5 poin atau 0,21 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.355 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia melemah di hadapan dolar AS. Tercatat, baht Thailand melemah 0,29 persen, ringgit Malaysia melemah 0,2 persen, won Korea Selatan melemah 0,72 persen, dan yuan China melemah 0,04 persen.
Namun, beberapa mata uang Asia tampak menguat. Beberapa contohnya, peso Filipina yang menguat 0,06 persen, dan dolar Singapura menguat 0,01 persen, yen Jepang menguat 0,04 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Senada, mayoritas mata uang utama negara juga melemah terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Kanada melemah 0,07 persen, franc Swiss melemah 0,05 persen, dan dolar Australia melemah 0,14 persen. Sementara, euro Eropa menguat 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. Pasar masih mengantisipasi The Fed mempercepat kebijakan tapering dan kenaikan suku bunga acuan.
“Sentimen tapering dan kenaikan suku bunga acuan menjadi pendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap penyebaran varian baru omicron juga menambah sentimen negatif untuk rupiah. Sebab, omicron berpotensi membuat proses pemulihan ekonomi dunia melambat.
“Nilai tukar berpotensi melemah terhadap dolar AS dengan berkembangnya kekhawatiran pasar terhadap penyebaran varian omicron,” jelas Ariston.
Ia memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.330 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com