Harga Minyak Terjun Bebas Gara-gara Inflasi AS Meroket
Harga minyak dunia melemah pada akhir perdagangan Jumat (15/10) waktu AS atau Sabtu (16/10) pagi waktu Indonesia. Harga minyak tertekan kekhawatiran The Fed, bank sentral AS, yang akan mempercepat rencana kenaikan suku bunga acuan guna menjinakkan inflasi.
Sebagai informasi, inflasi Negeri Paman Sam mencetak rekor tertinggi dalam 30 tertinggi, yakni 6,2 persen secara tahunan per Oktober 2021.
Mengutip Antara, Senin (15/11), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari merosot 70 sen atau 0,8 persen menjadi US$82,17 dolar per barel.
Begitu juga dengan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember yang turun 80 sen atau 1 persen menjadi US$80,79 per barel.
Kedua acuan minyak tersebut merosot dalam 3 minggu berturut-turut akibat penguatan dolar dan spekulasi bahwa Pemerintahan Presiden Joe Biden mungkin akan melepaskan minyak cadangan untuk menenangkan harga.
Selama sepekan lalu Brent tercatat turun 0,7 persen dan WTI turun 0,6 persen.
“Pekan ini telah menjadi pengingat yang baik bagi pasar minyak bahwa harga tidak hanya dipengaruhi oleh lintasan penawaran-permintaan, tetapi juga dari perkiraan kebijakan moneter dan oleh bentuk intervensi pemerintah,” kata Anals Pasar Minyak Rystad Energy Louise Dickson.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia