Rupiah Perkasa di Rp14.234 usai Sentimen Pasar Membaik
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.234 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (9/11). Posisi ini menguat 26 poin atau 0,18 persen dari Rp14.260 per dolar AS pada Senin (8/11).
Rupiah menguat bersama hampir seluruh mata uang Asia lain.
Mulai dari baht Thailand yang menguat 0,38 persen, won Korea Selatan 0,35 persen, peso Filipina 0,12 persen, yen Jepang 0,07 persen, ringgit Malaysia 0,03 persen, yuan China 0,03 persen, dan dolar Singapura 0,01 persen.
Hanya dolar Hong Kong yang melemah 0,01 persen dari dolar AS. Sebaliknya, cuma rubel Rusia yang berada di zona hijau di jajaran mata uang utama negara maju dengan penguatan 0,03 persen.
Sisanya justru terperosok ke zona merah. Dolar Australia melemah 0,3 persen, poundsterling Inggris minus 0,12 persen, euro Eropa minus 0,08 persen, dolar Kanada minus 0,06 persen, dan franc Swiss minus 0,04 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan kembali menguat dengan bergerak di kisaran Rp14.230 sampai Rp14.300 per dolar AS pada hari ini. Potensi penguatan datang dari membaiknya sentimen di pasar terhadap aset berisiko.
“Nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang menguat pada hari ini seiring dengan membaiknya sentimen di pasar,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Pasalnya, pasar mungkin melihat bank sentral AS, The Federal Reserve mungkin belum akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Selain itu, tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS bertenor 10 tahun berada di bawah 1,5 persen.
Hal ini memberi peluang bahwa investor akan mengalihkan asetnya ke instrumen lain, termasuk aset berisiko, sehingga menguatkan rupiah. Kemudian, ada juga sentimen positif dari surplus perdagangan China pada Oktober 2021.
Kinerja ini memberi indikasi ada peluang pemulihan ekonomi dunia. Sebab, China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, setelah AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id