Penantian Pasar Atas Isu Tapering Tekan Rupiah ke Rp14.410
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.410 per dolar AS pada Rabu (25/8) pagi. Posisi tersebut melemah 0,12 persen dibandingkan perdagangan Selasa (24/8) sore di level Rp14.392 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang turun 0,19 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen, won Korea Selatan koreksi 0,16 persen,peso Filipina turun 0,04 persen,yuan China berkurang 0,07 persen, dan bath Thailand melemah 0,15 persen.
Sedangkan, dolar Taiwan naik 0,08 persen, rupee India menguat 0,02 persen, dan ringgit Malaysia bertambah 0,06 persen.
Sementara itu, mata uang di negara kompak lesu terhadap terhadap dolar AS. Terpantau, poundsterling Inggris turun 0,04 persen, dolar Australia melemah 0,11 persen, dolar Kanada turun 0,14 persen, dan franc Swiss koreksi 0,14 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah pagi ini dipicu penantian pasar terhadap kepastian pengetatan (tapering) kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed. Tapering tersebut dikhawatirkan memicu aliran modal keluar dari pasar negara berkembang.
“Pasar menantikan event tahunan The Fed di Jackson Hole AS dimana pasar menunggu pernyataan atau komentar Gubernur Jerome Powell terkait kebijakan tapering ke depan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (25/8).
Namun, membaiknya minat pasar pada aset berisiko mampu menahan pelemahan rupiah. Hal ini dipicu oleh persetujuan penuh terhadap vaksin Pfizer, sehingga kekhawatiran pasar terhadap penularan virus delta mereda.
“Nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat lagi hari ini terhadap dolar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko,” imbuhnya.
Perkiraannya, hari ini rupiah menguat ke rentang Rp14.350 hingga Rp14.410 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia