Minat ke Aset Berisiko Turun, Rupiah Merosot ke Rp14.535
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.535 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (9/7) pagi. Posisi ini melemah 0,37 persen dari Rp14.525 pada Kamis (8/7) sore.
Pagi ini, mayoritas mata uang Asia terpantau melemah terhadap dolar AS.
Hanya yuan China yang terpantau menguat 0,03 persen. Sisanya, yen Jepang melemah 0,09 persen, dolar Singapura melemah 0,16 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, won Korea melemah 0,39 persen, dan peso Filipina melemah 0,39 persen.
Kemudian, rupee India melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia melemah 0,19 persen dan bath Thailand melemah 0,40 persen. Sementara itu, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar.
Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen dan dolar Australia menguat 0,22 persen. Lalu dolar Kanada turun 0,14 persen sedangkan franc Swiss masih stagnan.
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat melemah.
Ini sejalan dengan turunnya indeks saham global pada perdagangan kemarin dan pagi ini di mana indeks saham Asia bergerak melemah.
“Rupiah mungkin bisa melemah hari ini dengan sentimen pasar tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Ariston kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus covid-19 karena virus delta masih menjadi pemicu pasar enggan masuk ke aset berisiko. “Dari dalam negeri, situasi kasus baru covid-19 yang terus mencapai rekor menjadi penekan rupiah.
PPKM darurat yang diberlakukan lebih lama bisa menekan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya. Selain itu, indikasi pengetatan moneter oleh Bank Sentral AS yang bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, juga membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Seperti diketahui, dalam notulen rapatnya yang dirilis Kamis dini hari lalu, para pejabat The Fed mulai mempertimbangkan pengurangan pembelian aset bulanan bila data-data ekonomi membaik.
“Pembelian aset merupakan salah satu stimulus moneter bank sentral untuk menggerakkan perekonomian dengan likuiditas berimbal hasil rendah,” terangnya.
Ariston memprediksi pelemahan rupiah hari ini, dengan pergerakan di rentang Rp14.500 per dolar AS hingga 14.580 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia