India Klaim Penularan Covid Turun, Segera Longgarkan Lockdown
Sejumlah negara bagian di India berencana melonggarkan aturan penguncian wilayah atau lockdown dalam beberapa hari ke depan setelah tren penularan virus corona dianggap terus menurun.
India melaporkan 114.460 infeksi Covid-19 dalam sehari pada Minggu (6/6). Jumlah itu menjadi yang terendah dalam dua bulan terakhir.
Namun, India mencatat kenaikan jumlah kematian akibat corona dengan 2.677 pasien positif Covid-19 meninggal di hari yang sama.
Dilansir Reuters, negara bagian Maharashtra, wilayah paling terdampak gelombang kedua corona, berencana melonggarkan aturan lockdown secara bertahap mulai awal pekan ini.
Pemerintah setempat mulai mengizinkan mal, bioskop, restoran, dan kantor buka secara teratur di distrik-distrik dengan tren kasus positif di bawah 5 persen.
Aturan serupa juga berencana dilakukan sejumlah kota besar lainnya seperti negara bagian Gujarat, Kota Mumbai, dan New Delhi. Ibu Kota New Delhi mulai mengizinkan pertokoan dibuka pada hari-hari tertentu.
Toko dengan nomor genap akan dibuka pada tanggap genap, sedangkan toko dengan nomor ganjil akan dibuka pada tanggal ganjil. New Delhi juga mengizinkan perkantoran swasta dibuka dan beroperasi dengan jumlah pegawai yang masuk maksimal 50 persen dari total staf pada masa normal.
“Situasi virus corona di Delhi perlahan membaik,” kata Kepala Menteri New Delhi, Arvind Kejriwal, dalam konferensi pers virtual.
Sementara itu, di Uttar Pradesh Utara, negara bagian terpadat di India, sejauh ini hanya menerapkan pembatasan jam malam (curfew) terhadap 55 dari total 75 distriknya.
“Distrik yang memiliki kasus positif di bawah 600 telah diberi izin dibuka kembali tetap dengan pembatasan, sementara kota yang memiliki kasus positif corona lebih dari 600 akan tetap lockdown hingga perintah berikutnya,” kata juru bicara pemerintah setempat.
Pelonggaran aturan lockdown ini dinilai sejumlah pihak terlalu cepat. Sebab, tren penularan corona India meski turun tetapi masih terbilang tinggi.
Para ilmuwan kesehatan juga masih menganggap tren penularan virus corona India belum sepenuhnya terkendali.
Tenaga medis bahkan memperingatkan risiko gelombang ketiga penularan corona yang akan lebih berdampak pada anak-anak di akhir tahun ini jika pemerintah pusat maupun daerah melonggarkan lockdown dalam waktu dekat.
Sementara itu, India terus mempercepat program vaksinasi nasional dalam beberapa pekan terakhir setelah sempat berhenti lantaran kekurangan pasokan vaksin dan gelombang kedua corona yang lebih ganas pada awal Maret.
Meski begitu, para ahli menganggap mayoritas dari total 1,3 miliar penduduk India tetap belum menerima vaksin corona saat akhir tahun ini saat risiko gelombang ketiga corona melanda negara Asia Selatan itu.
Sejauh ini, India masih menjadi negara kedua dengan kasus corona tertinggi di dunia yakni 28,9 juta kasus positif Covid-19 dan 349 ribu kematian.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia