Selandia Baru Resmi Turunkan Level Lockdown
Pemerintah Selandia Baru resmi menurunkan level kebijakan penguncian wilayah (lockdown) dari angka tertinggi 4 ke 3 per hari ini, Selasa 28 April 2020. Penurunan dilakukan usai Perdana Menteri Jacinda Ardern mendeklarasikan kemenangan dalam menghentikan transmisi lokal covid-19 di seantero negeri.
Lewat penurunan ini, sejumlah tempat usaha nonesensial dan sekolah dapat beroperasi kembali seperti biasa mulai Selasa pagi.
Dikutip dari Guardian, sekitar 400 ribu warga Selandia Baru berangkat kembali ke tempat kerja usai level lockdown diturunkan. Anak-anak juga sudah mulai kembali berangkat ke sekolah.
Tidak hanya itu, warga juga sudah diizinkan untuk keluar rumah dan membeli makan dari sejumlah restoran cepat saji. Namun makanan yang dibeli tidak dapat dimakan di tempat dan harus dibawa pulang.
Selandia Baru merupakan satu dari sedikit negara yang sukses meredam penyebaran covid-19. Sejauh ini, Selandia Baru hanya mengonfirmasi kurang dari 1.500 infeksi covid-19 dengan 19 kematian.
Seperti apa saja perubahan yang terjadi di Selandia Baru di bawah lockdown level 3. Berikut beberapa poin utamanya:
1. Masyarakat diminta tetap berada dalam “gelembung keluarga,” tapi sudah bisa mengembangkan skalanya: bertemu keluarga dekat, perawat, atau mendukung orang-orang yang terisolasi.
2. Warga diminta bekerja dari rumah jika memungkinkan. Namun sejumlah tempat usaha diizinkan buka jika pengelola dapat menghadirkan layanan tanpa melibatkan kontak dan interaksi langsung.
3. Restoran, yang saat lockdown level 4 hanya bisa mengantarkan produk ke rumah pelanggan, kini sudah bisa didatangi warga yang ingin membeli makanan lewat skematakeaway.
4. Pengemudi diizinkan berkendara dalam jarak yang tidak terlalu jauh. Mereka juga diizinkan pergi ke taman atau pantai, namun hanya boleh bersama keluarga inti.
5. Sekolah boleh beroperasi lagi, tapi harus tetap memastikan adanya aturan menjaga jarak sosial (social distancing).
6. Perkumpulan massa masih tetap ditutup, begitu juga dengan sejumlah ruang publik.
Sumber : medcom.id
Gambar : Media Indonesia