Tiket Natal dan Tahun Baru Garuda Indonesia Terjual 57 Persen
PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) menyatakan penjualan tiket Garuda Indonesia untuk Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) baru menyentuh 57 persen dari total 970.266 kursi yang mereka sebutkan.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menyatakan kursi yang disediakan terdiri dari 967.771 kursi reguler dan 2.495 kursi tambahan untuk momen Nataru. Menurutnya, penjualan tiket nataru memang masih landai bulan ini.
“(Dari tahun ke tahun) hampir sama, orang Indonesia kan selalu di menit terakhir (belinya). Menunggu gajian dulu,” ucap Pikri, Selasa (26/11).
Ia menyatakan mayoritas tiket yang dijual memiliki tujuan Labuan Bajo, Danau Toba, Sorong, Denpasar, dan Surabaya. Pikri menyatakan rute tujuan Labuan Bajo memang sedang digemari beberapa waktu terakhir.
“Jadi ada yang liburan dan merayakan natal biasa. Untuk yang liburan Labuan Bajo sudah top ini,” ujar Pikri.
Untuk Nataru kali ini, Garuda Indonesia tidak menambah jadwal penerbangan secara signifikan. Pikri menyatakan perusahaan sedang melakukan langkah efisiensi.
Perusahaan sengaja menggunakan pesawat berbadan besar sekelas Boeing B777 dan Airbus A330 untuk menampung penumpang lebih banyak. Selain untuk efisiensi, manajemen juga menilai hal ini lebih efektif untuk operasional.
“Keuntungannya juga bandara tidak padat untuk take off (lepas landas) dan landing (mendarat),” kata Pikri.
Tahun ini perusahaan menyediakan sebanyak 139 pesawat. Pikri optimistis penjualan tiket pesawat untuk Nataru akan mulai laris pada pertengahan bulan depan.
“Secara teknis Nataru baru berlangsung pada 20 Desember 2019 sampai 6 Januari 2020. Kami siapkan armada dan pendidikan pelatihan ke kru,” ucapnya.
Buka Rute Baru
Di samping mempersiapkan operasional untuk Nataru, Garuda Indonesia akan membuka sejumlah rute baru dalam waktu dekat. Beberapa tujuan baru yang dimaksud, yakni Jakarta-Taipei, Jakarta-Istanbul, Jakarta-Dili, dan Manado-Singapura.
“Ini sebentar lagi,” imbuh Pikri.
Hanya saja, ia memang tak menyebut pasti jadwal pembukaan rute baru tersebut. Pikri menyatakan pembukaan rute baru itu dilakukan guna menambah pasar baru.
“Tahun depan kan target wisatawan mencapai 20 juta. Kalau 20 juta harus cari pasar tambahan baru, nah ya itu (caranya),” pungkas dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kumparan
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]